🌁

1K 29 17
                                    

Requested by firstsewindu

Semenjak didiagnosa terserang myocardial infarction, hidup Yunho sudah tidak bergairah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak didiagnosa terserang myocardial infarction, hidup Yunho sudah tidak bergairah lagi.

Ia telah kehilangan semangat hidup, terutama setelah dirinya divonis hanya memiliki waktu sekitar kurang lebih enam bulan untuk bertahan, sebelum penyakit mematikan itu akan merenggut nyawanya.

Yunho menjadi sangat lemah, terlebih karena penyakitnya semakin parah. Ia sudah melewati banyak perawatan medis dan operasi, tapi kondisinya tetap semakin buruk dari hari ke hari. Tidak ada perubahan apa pun. Seakan segala yang telah diupayakannya sia-sia.

Yeosang, kekasihnya, merasa sangat sedih melihat penderitaan Yunho. Tidak hanya soal bagaimana Yunho terlihat kesusahan saat menanggung penyakitnya, tapi juga soal sisa waktu yang ia punya bersama Yunho. Benarkah hanya akan berakhir begitu saja sampai sana? Apakah ia tidak bisa mengharapkan sebuah keajaiban akan terjadi? Yunho adalah seorang pria yang baik, seharusnya ia bisa mendapatkan belas kasih untuk diberikan umur lebih panjang.

Yeosang merasa seperti hidupnya sendiri tidak berguna jika ia tidak bisa membantu Yunho. Ia tidak membiayai Yunho secara finansial, jadi setidaknya ia harus memberikan dukungan secara mental.

Yunho hanya bisa terbaring tak berdaya di atas tempat tidurnya di ruang inap rumah sakit, dengan berbagai macam alat rumah sakit di sekelilingnya, dan Yeosang akan senantiasa menghabiskan setiap hari di sampingnya. Yah, tentu tidak bisa setiap saat juga. Yeosang harus tetap pergi bekerja, jadi ia masih bisa terus membelikan semua yang Yunho inginkan.

Meski sebenarnya Yunho sudah pasrah dan tidak menginginkan apa pun lagi, karena ia sudah tahu bagaimana masa depannya dalam waktu dekat. Tapi Yeosang mencoba menerka apa yang Yunho inginkan. Pasti ada. Karena jika memang waktunya tidak banyak, tentu ada banyak hal yang ingin ia lakukan dan dapatkan sebelum ia harus meninggalkan Yeosang.

“Astaga, kau bisa menyewanya saja dari perpustakaan kota. Tidak perlu sampai seperti itu,” lirih Yunho sangat lemah dengan suara pelan. Sebenarnya untuk berbicara saja butuh perjuangan besar baginya. Dadanya yang sudah terasa sakit jadi semakin sakit dibuatnya. Tapi ia tidak pernah mengeluh atau mengatakannya pada Yeosang, karena takut akan membebaninya. Yeosang sudah cukup terbebani dengan memikirkan penyakit Yunho, tidak perlu ditambah khawatir lagi.

Yeosang berdecak dan mengibaskan tangannya. “Halah, tidak masalah kok. Harganya kan tidak seberapa jika dibandingkan dengan gajiku.” Padahal gajinya sebagai kuli panggul juga tidak seberapa. Tapi melihat senyuman Yunho, ia berani membayar berapa pun.

Dan yah, Yeosang benar-benar tidak menyesal. Karena ia akhirnya bisa melihat senyuman itu. Meski dipaksakan karena sudah lemah. Matanya juga sudah sayu, seakan begitu berat untuk dibuka. Bibirnya kering kerontang dan tak berwarna. Wajahnya yang sudah putih dari sananya semakin memucat tanpa rona yang dulu membuatnya terlihat manis dan lucu, dan membuat Yeosang jatuh cinta.

Buxom Episode • All × YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang