Requested by LaliKandra
San dan Yunho adalah pasangan vampir yang penuh dengan keintiman.
Keduanya berjalan di hutan pada malam yang diterangi cahaya bulan. Yunho tersenyum, memandang San dengan penuh cinta. “Kita selalu bersama, bukan?” tanyanya lembut.
San mengangguk sambil membalas senyum. “Selamanya, Yunho. Kita akan melangkah bersama dalam keabadian.”
Mereka saling memandang, matanya berkilau dalam kegelapan. Yunho meraih tangan San, dan mereka melanjutkan perjalanan bersama-sama, menjelajahi dunia malam yang penuh misteri.
Hingga pada suatu keheningan malam, Yunho merasakan ketegangan di udara yang biasanya penuh kedamaian. Dia berlari menuju tempat biasa keduanya bertemu, namun justru melihat pemandangan yang menghancurkan hatinya.
“San!” serunya, matanya penuh kepanikan ketika melihat tubuh tak bernyawa San tergeletak di tanah. Air mata mengalir tanpa henti dari matanya yang memerah.
Dia meraih tubuh San. “Jangan tinggalkan aku, San. Kau tidak bisa pergi!” bisik Yunho keras dengan suara yang hancur oleh keputusasaan.
Sebuah keheningan menyakiti melingkupi keduanya, dan Yunho memeluk tubuh yang sudah tak bernyawa itu dengan erat. Hatinya hancur berkeping-keping, dan dia memanggil nama San berkali-kali, berharap akan ada keajaiban yang membuatnya kembali.
Namun dunia Yunho runtuh dalam kehampaan. Tragedi itu menciptakan luka yang sulit diobati, meninggalkan dia dalam kesedihan mendalam, karena San telah meninggalkannya untuk selamanya.
Beberapa tahun berlalu, mata Yunho bertemu dengan mata kecil Jongho yang penuh kepolosan yang ada pada bocah itu. Detik itu menjadi magnet tak terelakkan, dan sejak saat itu, Yunho selalu mendatangi Jongho ketika malam tiba.
Dalam kehenigan malam, Yunho muncul di hadapan Jongho yang sedang terlelap. Dengan penuh kelembutan, ia mengamatinya, menyaksikan setiap napas yang dihembuskan Jongho.
Malam demi malam, Yunho datang untuk melihat Jongho tidur, membawa rasa nyaman yang sulit dijelaskan. Perlahan, kehadiran Yunho menjadi seperti penjaga malam untuk Jongho, tanpa Jongho menyadarinya.
Bahkan saat Jongho tumbuh dewasa dan telah menjadi pemuda tampan dan gagah, Yunho tetap setia mengunjunginya, menciptakan ikatan yang sulit dipahami namun penuh makna baginya.
“Kau selalu memberi cahaya di dalam tidurmu, Jongho,” bisik Yunho dengan senyuman hangat.
Jongho, meski tidur, merespon dengan senyuman kecil. Yunho duduk di sampingnya, menatap wajah Jongho dengan kasih sayang. “Aku tak bisa lepas dari pesonamu, bahkan saat kau tidur,” ucap Yunho, suaranya penuh dengan kelembutan.
“Kau tumbuh begitu cepat, Jongho, namun pandangan ini tak pernah berubah,” lanjut Yunho, membiarkan perasaannya tersirat dalam kata-kata yang dipilihnya dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buxom Episode • All × Yunho
Fanfictionbottom!Yunho / Yunho centric ©2021, yongoroku456