🚆

69 6 0
                                    

Yunho berbaring di tempat tidurnya, matanya terbuka dan menatap langit-langit.

Dia merasa gelisah memikirkan tugas yang menantinya di pagi hari.

Hari ini adalah gilirannya untuk membuat sarapan bagi anggota ATEEZ lainnya, dan meskipun dia sudah berlatih, dia tetap merasa cemas.

Di kamar sebelah, San yang terbangun lebih awal dari biasanya, mendengar Yunho yang gelisah. Dia tahu bahwa Yunho sangat gugup tentang membuat sarapan. San, sebagai pacar yang mendukung, memutuskan untuk bangun lebih awal dan membantu Yunho.

San dengan hati-hati bangun dari tempat tidurnya, berusaha tidak membuat suara yang bisa membangunkan yang lain. Dia keluar dari kamar dan menuju dapur.

Ketika dia membuka pintu kamar Yunho, dia melihat Yunho yang masih berbaring dengan mata terbuka.

"Yunho, kamu baik-baik saja?" bisik San sambil mendekati tempat tidur Yunho.

Yunho tersentak, terkejut melihat San. "San, kamu bangun? Aku... Aku hanya merasa gugup tentang sarapan," jawab Yunho dengan suara pelan.

San tersenyum lembut dan duduk di tepi tempat tidur. "Jangan khawatir, Yunho. Aku di sini untuk membantu. Ayo kita mulai lebih awal, sehingga kita punya waktu lebih banyak untuk menyiapkannya," kata San dengan nada menenangkan.

Yunho mengangguk, merasa sedikit lega dengan kehadiran San. Mereka berdua menuju dapur, di mana mereka mulai menyiapkan bahan-bahan untuk sarapan. San memastikan untuk mendukung dan membantu Yunho di setiap langkah.

"Apa yang ingin kamu buat untuk sarapan hari ini?" tanya San sambil mengeluarkan bahan-bahan dari lemari es.

Yunho mengambil napas dalam-dalam. "Aku pikir kita bisa membuat pancake, telur dadar, dan beberapa buah segar. Aku sudah berlatih beberapa kali, tapi aku masih khawatir," jawabnya.

San tersenyum dan meletakkan tangannya di bahu Yunho. "Kamu sudah berlatih keras, Yunho. Kamu pasti bisa melakukannya. Dan ingat, aku di sini untuk membantu," katanya dengan penuh keyakinan.

Mereka mulai dengan membuat adonan pancake. Yunho mencampur bahan-bahan dengan hati-hati, sementara San memanaskan wajan dan memastikan semuanya berjalan lancar.

Setelah beberapa pancake pertama, Yunho mulai merasa lebih percaya diri.

"San, lihat! Pancake-nya terlihat bagus," kata Yunho dengan senyum lebar.

San mengangguk dengan bangga. "Tentu saja, Yunho. Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa," katanya.

Setelah selesai dengan pancake, mereka beralih ke telur dadar. Yunho memotong sayuran dan daging, sementara San mengocok telur dan menyiapkan wajan. Mereka bekerja sama dengan sempurna, dan tak lama, aroma lezat mulai memenuhi dapur.

"Telur dadarnya terlihat sempurna, Yunho," puji San.

"Terima kasih, San. Aku tidak bisa melakukannya tanpa bantuanmu," kata Yunho dengan tulus.

Setelah semuanya selesai, mereka menyusun makanan di atas meja makan dengan rapi. Buah-buahan segar ditata di piring, pancake ditumpuk dengan sirup maple di sampingnya, dan telur dadar disajikan dengan indah.

"Ini terlihat luar biasa, Yunho," kata San sambil menatap meja dengan kagum.

Yunho tersenyum lebar, merasa bangga dengan hasil kerja mereka. "Terima kasih, San. Aku merasa jauh lebih baik sekarang," katanya.

Tepat saat itu, anggota ATEEZ lainnya mulai bangun dan menuju dapur. Mereka terkejut melihat sarapan yang indah menunggu mereka.

"Wow, ini luar biasa! Siapa yang membuat ini?" tanya Seonghwa dengan mata terbelalak.

"Yunho yang membuatnya, dengan sedikit bantuan dari San," jawab San sambil tersenyum.

Anggota lain memuji Yunho dan San, membuat Yunho merasa semakin percaya diri. Mereka semua duduk dan mulai menikmati sarapan bersama.

"Makanan ini luar biasa, Yunho. Kamu harus lebih sering membuat sarapan," kata Hongjoong dengan senyum lebar.

Yunho tertawa, merasa bahagia dan lega. "Terima kasih, semua. Aku akan mencoba," katanya.

Setelah sarapan selesai, Yunho dan San duduk bersama di balkon, menikmati udara pagi yang segar.

"Terima kasih, San. Kamu benar-benar membantuku hari ini," kata Yunho dengan penuh rasa syukur.

San merangkul Yunho dengan erat. "Itu tugas pacar yang baik, kan? Aku selalu ada untukmu, Yunho. Ingat itu," katanya dengan lembut.

Yunho mengangguk, merasa beruntung memiliki San di sisinya.

Mereka duduk di sana, menikmati momen kebersamaan mereka, dengan keyakinan bahwa apapun yang terjadi, mereka akan selalu saling mendukung dan mencintai.

Buxom Episode • All × YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang