This is not fair
- Raya -____________
Raya menendang kursinya hingga terpental ke sudut ruangan. Membuat ketiga orang itu kaget sekaligus takut. Apa perempuan itu marah? Tidak pernah mereka melihat Raya marah bahkan dalam keadaan apa pun.
Ia menutup mata menahan amarahnya, tapi tidak bisa. Raya segera berlari menaiki lantai paling atas. Rooftop.
"Raya!" panggil seseorang di koridor sebelah.
Mereka melihatnya berlari mengejar Raya. Laki-laki itu sepertinya teman kelas Raya saat kelas sebelas.
"Heh, lo mau ke mana?" tahan Ale saat melihat Bagas akan pergi.
"Mau ngejar Raya!"
Bagas tidak peduli, temannya itu sedang tidak baik-baik saja. Apa yang terjadi padanya? Pertanyaan itu berputar terus di otaknya. Ia bergegas dan ikut mengejar Raya. Mau tidak mau Ale dan Bryan mengikuti ketua kelasnya itu.
"Raya!" panggil Bian.
Bagas pernah sekali melihatnya marah dan ia tidak ingin mengingat kejadian itu. Tidak lagi dan jangan lagi.
"Raya!" panggil Bagas. Suara mereka menggema di koridor sekolah.
"Raya! Buka pintunya!" teriak Bian.
Pintu menuju rooftop sengaja Raya tahan dengan bangku agar mereka tidak mengejarnya. Ia sendirian, di atas sini ia sendirian dengan udara pagi yang menerpa wajahnya. Maskernya ia buang sembarang arah. Biarkanlah pagi ini dunia melihat wajahnya.
"Raya, buka!" teriak Bian.
"Kenapa?" tanya Bagas padanya.
"Ditahan dari luar enggak bisa dibuka, Bang," jawab Bian. Mereka berdua mendorong sekuat tenaga agar pintu itu terbuka.
"Ray! Lo enggak boleh buat hal nekad, buka pintunya!" teriak Bagas.
Ia menendang, mendobrak dan mendorong pintu itu, tapi hasilnya nihil. Kursi penahannya tidak bergerak sedikit pun.
"Bantuin gue, kita dobrak bareng-bareng," usul Bagas.
Mereka mengangguk. Mereka mendobrak saling bergantian.
"Dikit lagi, Gas!" ucap Ale.
Saat melihat celah kecil Bagas segera mengeluarkan tangannya untuk meraih kursi penghalang itu. Membuangnya ke segala arah dan segera mencari Raya. Perempuan itu berdiri di sana.
"RAYA!"
•
•
29 Februari
Event Novel Solo BSP
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Middle (TERBIT)
Teen Fiction⚠️TRIGGER WARNING⚠️ Menjadi seorang anak "tengah" membuat Raya harus selalu menurut pada kakak perempuannya atau mengalah pada adiknya. Pikiran Ibunya selalu menganggap bahwa dia merupakan anak laki-laki yang sejatinya adalah anak perempuan. Di bali...