001-?

211 12 4
                                    

Jangan terlalu berharap pada fatamorgana kehidupan
- Bagas merindukanmu -
_________
______

Sudah 8 bulan berlalu, tidak ada tanda-tanda keberadaan Raya. Ia hilang bak ditelan Bumi. Bahkan untuk bukti kecil pun tidak mereka temukan sama sekali. Tidak ada yang bisa dijadikan bukti untuk mencari tahu keberadaan Raya.

"Yang gue heran. Sama sekali enggak ada benda yang bisa kita jadiin barang buat nemuin dia," celetuk Ale.

"Benar!" lanjut Bryan.

Bagas turut bingung. Beberapa bulan lalu ia menemukan sepeda Raya mungkin saja perempuan itu terjun dan bunuh diri. Namun, saat polisi dan tim sar mencarinya, tidak ada mayat atau pun potongan tubuh di sana. Bagas sedikit lega, setidaknya Raya masih hidup.

"Gini, nih! Orang yang benar-benar ketutup sama semua hal. Bahkan, gue masih bingung Raya itu cewek atau cowok," papar Ale.

"Cowok?" Bagas seketika berfikir, "apa menurut lo berdua Raya ganti identitas?" lanjutnya.

Semuanya saling melempar pandang. Bergelut dengan pikiran masing-masing yang mulai bercabang tentang Raya.

"Gila, masa kepikiran sampai ke sana?" Bryan bingung, tapi ia juga penasaran.

Raya sejak dulu membuat orang penasaran, identitas, keluarga hingga wajahnya. Namun, hingga sekarang mereka masih setia untuk berteman dengan Raya meski manusia itu ada atau pun tidak ada.

Ale dan Bryan berpamitan pada Bagas. Hari ini adalah hari terakhir mereka UAS. Hari terakhir untuk semester 1 perkuliahan mereka. Bagas masih mengingat janji Raya tentang kampus padanya.

Entahlah, ia masih menagih janji Raya untuk sekampus bersama. Perempuan itu sudah mengingkari janjinya selama satu semester. Bagas berharap setelah semester ini berakhir, ia menemukan tanda-tanda keberadaan Raya.

Ia keluar dari cafe, tempat Raya bekerja dulu. Ia akan selalu ke sana, karena hanya tempat itu yang ia tahu selain rumah Raya.

"RAYA!" teriak Bagas.

Ia menghampiri orang tersebut. Terlihat seperti Raya memakai hoodie dan masker hitam. Namun, saat orang itu membuka masker, Bagas merasa ingin menonjoknya.

"Ada apa, ya, Kak?" tanyanya bingung.

"Enggak apa-apa. Sorry, gue kita teman gue," jawab Bagas.

Orang itu pun segera pergi. Bahkan untuk situasi sekarang ia berhalusinasi melihat Raya ada di mana-mana.

"Lo di mana sih, Raya?!" pekiknya.

Bagas menendang kaleng minuman dengan sembarangan. Ia sangat kesal, kecewa dan khawatir tentang Raya. Bagaimana kondisi perempuan itu sekarang di luar sana? Seberapa pun ia berusaha berfikir jernih, tidak akan dapat membuatnya tenang sebelum mendapatkan 1 berita baik tentang Raya.

.

Badan Nadin mulai kurus. Semenjak kehilangan Raya, nafsu makannya menurun dan tidak terkontrol. Yuna menjadi sangat khawatir. Ia pun merasakan bagaimana kondisi rumah saat Raya tidak ada.

"Ini, Ma." Alfian memberikan poster cetakan baru pada Nadin.

Poster-poster tentang hilangnya Raya yang dulu sudah usang dan pudar. Nadin ingin menggantinya dengan yang baru. Ia bahkan sudah mencetak 1 yang cukup besar dan di pasang di depan rumah.

"Abis ini Mama makan, ya. Supaya kita cari Raya sama-sama," saran Yuna.

Nadin mengangguk, meskipun selera makannya menurun ia harus tetap makan. Ia tidak ingin sakit lagi dan mengentikan dirinya mencari Raya.

Ia tahu, lidahnya sudah terbiasa dengan masakan Raya. Ia sangat merindukan masakan anaknya.

"Mama kenapa nangis lagi?" Yuna terlihat cemas.

Nadin sering sekali menangis ketika sedang makan. Ia tidak tahu sesakit apa dulu Raya dengan semua yang ia alami bahkan saat makan.

Yuna ikut menangis, memeluk ibunya dengan sayang. Kehilangan Raya seperti boomerang bagi keluarganya. Ia bahkan tidak tahu lagi harus membuat Nadin merasa nyaman setelah kepergian Raya.

"Mama udah, ya, jangan nangis. Kita pasti temuin Raya kok," lirih Yuna.

Alfian melihat mereka dari jauh. Air matanya luruh juga setelah selama ini berusaha ia pendam. Ia tidak bijak Yuna juga tidak sekuat Raya. Ia dan Yuna bahkan tidak akan mampu menandingi Raya.

Ia begitu sangat merindukan Raya. Apa pun yang ingin Tuhan ambil darinya, ia berharap hanya keluarganya yang utuh.

Tbc
Ini part terakhir
Ada kelanjutannya, tapi kita cukupkan sampai di sini
Selamat membaca chapter gantung:v

I'm the Middle : Raya (Selesai)

Nantikan cerita selanjutnya
Mungkin Sequel:v

I'm the Middle (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang