04 Part-time

241 15 42
                                    

Mobil dengan warna merah muda itu berhenti tepat di sebuah rumah makan. Satu per satu turun dengan masih memakai pakaian seragam sekolah.

"Gede juga ya, Yun?" celetuk Rima.

"Iya, gue juga liat ini di postingan instagram adek gue," balas Yuna.

Mereka memasuki rumah makan itu, view-nya jelas-jelas sangat bagus. Pantas saja adiknya sering memposting tempat itu, banyak juga anak muda di sana. Bahkan siswa siswi dari berbagai SMA juga ada di sana, sepertinya rumah makan itu memang diperuntukan bagi kalangan remaja.

"Gila aesthetic banget tempatnya," puji Nayna.

Gadis itu langsung duduk di tempat yang menurutnya memiliki angel yang bagus. Mereka mengikuti Nayna dan mulai memilih makanan untuk mereka pesan.

"Bingung gue mau makan apa," ucap Shera melihat menu.

Salah satu pelayan menghampiri mereka, ia tersenyum sopan di balik maskernya.

"Mau pesan apa, Kak?" tanya Laras.

"Apa nih?" Shera semakin bingung.

Pasalnya semua makanan yang dilihatnya sangat enak.

"Samain aja deh, ya?" tanya Yuna mereka mengangguk setuju pada saran Yuna.

"Ray minta bill ...."

Samar Yuna mendengar nama adiknya dipanggil. Ia melihat laki-laki yang memanggil itu, tapi pandangannya terhalang oleh Laras.

"Pesan nasi goreng ayam empat porsi, kwetiau satu sama dessert nya es krim big size satu itu aja. O, ya, lupa minumannya jus jeruk," ucap Yuna memesan.

"Baik, Kak. Ditunggu, ya!" Laras melengos pergi.

Beberapa tukang masak mulai menyiapkan pesanan Yuna. Perempuan itu datang bersama teman-temannya, ia sudah lama penasaran dengan tempat yang sering Raya posting di instagram miliknya.

"Pesan apa?" tanya Raya.

"Nih, Ray." Laras memberikan kertas pesanan padanya.

"Banyak juga."

"Iya, pelanggan baru. Sampai satu temannya bingung mau pesan apa," kekeh Laras.

Raya mulai membuat jus jeruk. Sekitar kurang lebih 30 menit semua siap. Saat akan membawa pesanan, matanya membulat kaget karena itu pesanan Yuna. Ia pun segera kembali ke ruang kitchen membuat Laras bingung dengan tingkah temannya itu.

"Kenapa lo?"

"Lo aja yang bawa, ya, please!" pinta Raya.

"Kenapa, sih?" tanya Laras semakin bingung.

"Ada kakak gue coi, astaga!" balas Raya.

Ia memberikan nampan berisi jus jeruk pada Laras dengan terpaksa, lalu menyembunyikan dirinya di balik pintu. Ia mengintip melihat Laras memberikan pesanan itu pada Yuna dan teman-temannya.

Jika ia sendiri yang membawanya, bisa-bisa ia diceramahi di sana hingga pulang. Semoga saja Yuna tidak melihatnya. Ia bahkan sampai menggigit lidahnya sendiri.

"Makasih, Mbak," ucap Rima pada Laras.

Mereka makan dengan lahap sambil bersenda gurau.

"Lo sadar enggak sih, Yun?" tanya Nayna memulai cerita.

"Apa?"

Perempuan itu tidak berhenti mengunyah. Ia penasaran dari mana Raya mengetahui tempat itu hingga setiap hari memposting tentang rumah makan itu.

I'm the Middle (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang