(43)arsha

3.1K 167 2
                                    

Gus arka dan Ning bira

Gus arka dan Ning bira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Di dalam masjid pesantren. Di sana terdapat umi, ustadzah mely, dan ustadz zio. Umi sengaja memanggil mereka berdua karna ada hal yang harus di omongin.

Ustadzah mely duduk di sebelah umi sedangkan ustadz zio duduk agak jauhan di depan umi. Mereka berdua hanya diam dan tak berani memandang satu sama lain apalagi bukan mahram nya.

Hati ustadz zio di buat berdebar kencang ketika ia melihat ustadzah mely. Ntah perasaan apa ini sebenarnya!!

Setelah beberapa menit ga ada satu pun di antara mereka yang membuka percakapan akhirnya sang umi memecahkan kecangungan itu.

"Nak mely, nak zio" ucap umi kepada mereka berdua, umi melihat ke mely dan bergantian melihat ke zio.

Ustadz zio dan ustadzah mely mendongak secara bersamaan "iya umi" balas mereka barengan membuat umi tersenyum kepada mereka berdua.

"Ciee barengan" ledek umi

Seketika ustadz zio dan ustadzah mely menunduk sambil tersenyum kecil, "Astaufirullah" ucap ustadz zio di dalam hati

"Jadi gini nak, maksut umi memanggil kalian kesini itu... untuk.." ucapan umi itu membuat ustadz zio dan ustadzah mely penasaran "untuk menjodohkan kalian berdua" lanjut umi.

Kedua nya, sontak terkejut dengan ucapan umi nya itu, ustadzah mely hanya bisa pasrah jika ia mau di jodohkan, ia tak bisa menolak apalagi itu permintaan dari sang umi. ustadz zio menatap ustadzah mely sekilas, ia benar-benar ga percaya jika dirinya bakalan di jodohkan dengan wanita yang ia kagumi selama ini.

Jujurly, ustadzah mely belum bisa move on dari gus arka, tapi ia juga harus sadar kalo gus arka itu sudah punya istri dan calon anak, ia ga mungkin terus-menerus mengagumi suami orang.. mungkin ini saat nya ia melupakan semua tentang gus arka!!

"Jadi gimana nak? mely sama zio apa kalian menerima perjodohan dari umi ini? tanya umi kepada kedua nya.

Umi melihat ke wajah ustadzah mely yang nampak sedih itu, umi memegang bahu ustadzah mely lembut "mely... Umi tau ini berat untuk kamu tapi.. kamu juga jangan siksa diri kamu hanya karna ngarepin orang yang sama sekali tidak menginginkan kamu, seperti arka. ini saat nya kamu melupakan semua tentang arka dan kamu fokus dengan ustadz zio" ucap umi

Ustadzah mely mengangguk pelan, umi pun  tersenyum melihat nya lalu ia menoleh ke arah ustadz zio.

"Zio.. apa kamu bersedia dengan lapang dada menerima perjodohan dari umi ini nak?" tanya umi

"Bismillah" ucap nya dalam hati
"Insya allah zio menerima dengan ikhlas perjodohan ini mi" jawab ustadz zio yakin dan membuat umi tersenyum kepada nya.

Ustadz zio melirik ustadzah mely sekilas, ustadzah mely kelihatan pasrah dengan semua ini.

"Alhamdulillah... Makasih ya nak, kalian sudah mau nerima perjodohan ini, umi bangga banget sama kalian berdua.. semoga kalian selalu di beri keberkahan oleh Allah ya nak" ucap umi

Arsha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang