(47)arsha

2.8K 144 0
                                    

Gus arka & Ning bira

🌹🌹🌹

Kini fassa dan para sahabat nya tengah berada di markas, mereka sedang fokus terhadap ponsel nya masing-masing.

Ceisya merasa bosan dengan ponsel nya ia menaruh benda pipih itu di atas meja yang ada di depan nya. Ceisya menyandarkan punggungnya di kursi secara lesu. Ia menoleh ke samping menatap showa yang tengah asik chatan dengan seseorang, ntah siapa dia. Ceisya kembali menatap di depan nya sambil menghela nafas.

"Akh.. bosen gue!" ucap ceisya kesel

Showa dan fassa menoleh secara barengan ke arah ceisya "napa lo cei" tanya Showa

"Bosen" jawab ceisya singkat

"Ehh.." ceisya menoleh ke fassa sambil tersenyum "gimana kalo kita ketemu bira aja? Udah lama kan kita gak nyamperin dia?

Showa dan fassa mengangguk secara barengan "boleh, kan sa? ucap Showa

"Iya boleh" balas fassa

"Kuyy, berangkat" teriak ceisya seraya mengangkat satu tangan nya ke atas

✿✿✿

Di pesantren kini sudah selesai bersih-bersih, halaman dan sekitarnya sudah tertata bersih dan rapi, saat nya para santri kembali ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri karna setelah itu mereka ada kegiatan belajar.

Julia dan kedua circle nya yaitu jena dan fara sedang mengintip seorang santri putra di balik pohon besar yang tengah duduk sambil baca kitab itu.

"Gilaa.. ganteng banget tu cowok" ucap Julia kecentilan
"Tapi masih gantengan gus arka sih" sambung julia

Fara memukul lengan Julia pelan membuat si julia meringis "ingat, udah punya istri" balas Fara

"Ya biarin lah" seru Julia

"Eh, kalo kita ngintip kayak gini ada yang tau ga sih?" tanya Jena

"Ya gak lah, siapa juga yang tau kalo kita lagi ngintip santri putra" jawab Julia yang masih melihat ke santri putra itu

Tak lama kemudian ada yang berdehem di balik belakang mereka, tapi mereka malah mengabaikan nya.

"Khem" dehem cowok itu yang ga lain adalah ustadz zio dan ustadz naif

"Julia! Jena! Fara!" Panggil ustadz zio geram dengan wajah dingin nya

Mereka bertiga sontak keget mendengar suara itu, mereka sudah hafal betul dengan pemilik suara itu yang tak salah adalah ustadz zio, mereka pun langsung menoleh ke belakang dan bener saja orang itu adalah tak lain ustadz zio.

"Hehehehe ustadz zio, ustadz naif" ucap Julia sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal itu

Jena menyengkol lengan Julia pelan "gimana ini Jul, bisa-bisa kita dihukum nih" bisik Jena

Arsha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang