⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️
-
-
Seorang gus muda yang terkenal dengan sifat nya yang dingin serta akhlak nya yg mapan lulusan cairo serta incaran para santri wati ini siapa sangka akan dijodohkan dengan...
Anak dari seorang pengusaha restoran no satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Devan dan fassa kini mereka sedang berada di cafe. Posisi mereka sekarang saling berhadapan, devan menatap wajah fassa sambil tersenyum kecil sedangkan fassa ia menunduk karena malu.
Tak lama kemudian pelayan datang ke arah mereka sambil membawa mimunan yang sebelumnya mereka sudah pesan. Pelayan menaruh minuman itu di depan devan dan fassa "ini kak, minuman nya" ucap pelayan itu disertai senyuman ramah nya.
Devan hanya mengangguk kecil "makasih mba" balas fassa ia juga tersenyum ramah kepada pelayan itu, lalu pelayan itu berjalan pergi dari hadapan mereka.
"Sa" panggil devan
Fassa yang tengah menyedot minumannya itupun langsung mendogak menatap devan "iya?
"Gimana? tanya devan yang membuat fassa mengkerut kan dahi nya
"Gimana apa nya? tanya fassa kembali
"Kamu nerima aku atau ga?
Fassa hanya diam ia tak tau harus menjawab apa. Terima atau ga? Devan mengambil kedua tangan fassa lembut "tolong jangan tolak aku sa" ucap devan memohon
"A-aku.. g-gabisa van" balas fassa
"Kenapa?
Fassa menghela nafas "kamu tau kan, adek tiri aku suka sama kamu? Dan mama sama papa juga pasti ga akan restui hubungan ini karna mereka tau kalo meila suka sama kamu juga Devan!"
Devan semakin mempererat genggaman itu "sa.. kalo aku mau nya kamu gimana? kamu juga jangan bohongin perasaan kamu sendiri sa, kamu sebenarnya juga ada rasa kan sama aku?
✿✿✿
Setelah kematian rakha. Bira mulai suka bengong, ngelamun, dan hanya mau di dalam kamar saja. Gus arka yang melihat itu ia jadi ga tega kepada istri nya itu.
Gus arka membawa makanan untuk Bira ia tau kalo istri nya itu belum makan.
"Sayang" panggil gus arka lembut ia duduk di sebelah bira yang sedang berada di rooftop itu.
Bira menoleh ke arah suami nya "makan dulu ya" pinta gus arka yang membuat bira menggeleng kan kepala nya pelan
"Sayang.. makan ya, perut kamu itu harus di isi, kamu belum makan loh ingat ada dede bayi di sini" ucap gus arka sambil mengelus perut bira secara lembut.
Ga ada jawaban dari bira. "Sayang.. jangan lama-lama ya sedih nya, jangan sampe kamu stres karna kematian rakha, itu sudah menjadi takdir nya rakha sayang, rakha udah tenang disana udah ga merasakan sakit lagi"
Bira menatap wajah gus arka lalu mengangguk pelan.