Tak disangka sudah tiga bulan Gus Arka meninggalkan kita, rasa sakit kehilangan sosoknya masih terasa sampai detik ini juga.
Tiga bulan tanpa Arka didalam hidup Bira rasanya sangat begitu hampa dan hambar, dari kejadian itu Bira jadi pribadi yang pendiam dan selalu murung didalam kamar.
Saat ini Bira sudah melahirkan seorang anak kembar yang berkelamin laki laki dengan selamat, tapi sayangnya disaat sikembar lahir ia tidak bisa melihat wajah abinya. Bira berjuang menaruhkan nyawanya tanpa ada sosok suami disampingnya, rasa sakit yang Bira rasakan ketika melahirkan tidak sebanding dengan rasa sakit kehilangan suaminya.
Anak kembar itu Bira namai Muhammad Rayyan Arka Albara dan Muhammad Zayyan Arka Albara. Terdapat nama Arka dikedua bayi itu supaya nama suaminya tidak mati dikemudian hari. Usianya kini sudah masuk satu tahun.
Pesantren Al-mubarak tetep berjalan seperti biasanya cuma suasananya aja yang berbeda karna tak ada Arka didalamnya.
Bira memandangi wajah polos sikembar ia tersenyum "ganteng, mirip babanya" ucap Bira tanpa sadar air matanya sudah membasahi pipi mulusnya "tumbuh jadi anak yang patuh kepada orang tua dan penyayang seperti babanya ya nak" Bira mencium pipi Rayyan dan Zayyan secara bergantian.
Lalu, terdengar suara ketukan pintu dengan cepat bira menghapus sisa sisa air matanya dan berjalan kearah pintu.
"Umi" ucap Bira, mertuanya itu tersenyum.
"Sikembar lagi apa?" tanya Umi Farah lembut.
"Lagi bobo Umi" jawab Bira.
"Syukurlah kalo gak nangis nak, oh ya. Bira umi liat kamu belum makan seharian ini, kalo gitu sana makan dulu biar sikembar umi yang jagain".
"Nanti saja umi, Bira mau izin keluar ya buat beli susu sikembar" izin Bira.
"Kamu ditemeni dengan siapa?" tanya Umi Farah, ia khawatir kalo Bira pergi keluar sendiri.
"Nanti Bira ngajak ustadzah Mely buat nemenin Bira mi" jawab Bira.
Umi Farah berfikir sebentar sebelum iya mengangguk "iya nak, kamu hati hati ya" pesannya.
Bira mengangguk, lalu pergi dari hadapan uminya. Farah bisa melihat kalo menantunya itu habis nangis karna matanya tidak bisa dibohongi, Bira bener bener masih belum bisa lupain Arka dihidupnya.
.
.
.Setelah selesai beli susu sikembar, Bira meminta kepada ustadzah Mely untuk tidak langsung pulang melaikan untuk singgah sebentar ke makam suaminya. Ustadzah Mely hanya bisa menurut saja.
Sesampainya di makam Gus Arka, Bira melewati beberapa makam dengan nama yang berbeda beda. Ia melihat batu nisan yang tertulis nama suaminya ia pun berjongkok didepannya dibarengi dengan ustadzah Mely.
Bira menahan air matanya ia berusaha tersenyum didepan makam suaminya "assalamualaikum, Bi" salam Bira dengan nada lirih.
"Ini Bira bi, bira datang ke rumah abi. Tapi maaf Bira gak bawa sikembar kesini, abi tenang aja nanti Bira bakalan bawa sikembar kesini untuk menemui babanya. Sebenarnya Bira takut bi, takut sikembar nanyain dimana ayahnya?" tak bisa dibendung lagi air mata Bira lolos saat itu juga "Bira tak bisa jawab pertanyaan mereka, Bira tidak sanggup melihat mereka sedih, aku harus bagaimana bi?" Bira bermonolog sendiri.
Ustadzah Mely merangkul pundak Bira seraya menenangkannya "ning Bira sabar ya, sikembar suatu hari pasti faham dengan semua ini" ucapnya.
"Abi, bukan pembunuh. Tapi, orang itu pembunuhnya. Mereka datang hanya membunuh Abi, demi Allah Bira masih belum ikhlas dengan apa yang sudah mereka lakukan dengan Abi" ucap Bira.
"Sabar, sabar ning".
Perlahan, rintikan hujan mendarat ditubuh mereka. Ustadzah Mely yang melihat itu langsung menarik tubuh Bira untuk berdiri secara pelan dan mengajaknya untuk pulang sebelum hujannya semakin besar.
"Pulang ya ning".
Bira tak menjawab ia terus memandangi makam suaminya "Bira kangen Abi" gumamnya lirih.
Selesai, mengantar Bira. Ustadzah Mely langsung kembali keasrama untuk menginap disana, karna pasti suaminya juga berada disitu. Ustadzah Mely dan Ustadz Zio sudah menikah seminggu setelah kematian Arka.
***
Ceritanya sampai disini aja ya? ada yang kangen gak sama gus arka?
Oh ya nazki mau bilang kalo cerita ini sudah dipinang dan akan segera terbit, bedanya dengan di novel nanti saya akan buat happy end dan Bira dengan sikembar memiliki keluarga yg cemara. Banyak juga kan konflik yg belum saya selesaikan? nanti saya selesaikan di novelnya saja.
Yuk nabung dari sekarang, dan dapatkan novel Arsha ini.
Yang mau beli bisa dm di instagram atau facebook ya, kalian juga bisa kirim pesan diwattpad ini nanti saya kasih no saya(khusus untuk yg ingin beli dan bertanya tanya).
Sudah begitu saja yg mau saya sampaikan, yerima kasih yang sudah menyempatkan baca ini💖💖
Sehat sehat kalian love you babay, salam manis Nazki💖💘🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsha [END]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ - - Seorang gus muda yang terkenal dengan sifat nya yang dingin serta akhlak nya yg mapan lulusan cairo serta incaran para santri wati ini siapa sangka akan dijodohkan dengan... Anak dari seorang pengusaha restoran no satu...