Ternyata ..

3K 21 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 13.00 wib, Davin, Vika, Rifki, Ahmad dan Tohri sudah berada dirumah Alina.

"Di minum dulu atuh minuman nya," ucap Devina yang tiba tiba ada di belakang Vika.

"Ehh ada cecans! Minta nomor nya dong, boleh dong haha!" Goda Tohri, Devina yang mendengar itu hanya terkekeh.

"Genit banget sih lu jadi cowok, mana mau dia sama cowok oon kek elo, mending sama Ahmad terter ini ya gays ya?"

"Ya ampun teh Devina, kapan dateng hee ya ampun pangling banget sekarang nambah cantik aja!" Ucap Vika sambil cipika cipiki dengan Devina.

"Huuuuu huhuuuu, bisa aja kamu Vika. Aku disini baru dua harian lah, kamu emang gak pernah maen kesini ya?"

"Eum jarang jarang sih teh, tapi kalo dua hari yang lalu mah atuh Vika geh kesini loh."

"Ohh iya itu, kalian berangkat aku dateng!"

"Ehh lo bisa ke kamar dulu gak sih? Gua mau ngomongin sesuatu nih sama mereka," ucap pelan Alina, Devina langsung mencebikan bibirnya.

Padahal memang niat Devina hanya menyapa dan ingin balik lagi ke kamar, tetapi karena Vika mengajak berbicara mau tidak mau ia harus menanggapi, toh lagi pula mereka semua pernah jadi adik kelas nya Devina.

"Iya iya!"

"Yaudah kalian lanjut aja ya, mau balik ke kamar biasalah ngerjain tugas!"

"Huhu ga seru teh Devina balik ke kamar!"

"Iya nih, pasti di usir si Alina."

"Hahaha berisik kalian."

***

"Anjirrr bisa bisa nya dunia ini sempit banget! Gua gak nyangka banget kalo si Devina itu masih sodaraan sama si Alina!''

"Apaaa? Kamu ngomong apa tadi Tia, teteh nanya ya jawab!"

"T-teh R-Riva, teteh ada disini?"

Riva dan Tia mereka adik kakak sedarah, selama ini Riva sengaja mengompor kompori Dewi agar benci dengan Alina, karna Riva tahu betul bahwa Alina yang merusak karir adik nya itu.

"Si Devina itu temen kampus kamu kan, yang sering kesini?" Tanya Riva dengan tatapan penuh selidik.

Tia menganggukan kepalanya.

"Trus dia ngomong apa aja soal si Alina?" Tanya Riva.

"Ya ngga sih, cuma ngomong kalo dia tinggal dirumah sodaranya sekarang, dan si Mila nanya nanya trus dia jawab deh dirumah sodara nya yang namanya Alina, ehh ternyata si Alina itu."

"Trus kamu gimana sekarang?"

"Ya gak gimana gimana teh, lagi pula juga yaudah lah yaa. Mungkin yang kemaren kemaren belum Rizki nya Tia."

"Heh gabisa gitu dong, kamu langsung nyerah aja. Itu kan perusahaan itu gak mau nunggu, jadi dampak buruk yang mereka dapat."

"Hufftt! Udah udah teh, Tia mau keluar bentar."

"Hati hati, jangan kebut kebutan."

"Siap teh."

Alina Story 18+ Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang