Tuan muda, Ariel

2.4K 15 0
                                    

Setelah mengucapkan itu Alina langsung berlalu pergi, tanpa menunggu jawaban dari Devina.

"Gila yaa, gitu ternyata jadi artis. Baru keluar bentar, pulang lagi dan harus keluar lagi, apa gak numpuk tuh duit nya?!" Ucap Mila dengan takjub.

"Hehe ya gitu lah si Alina. Setiap hari kadang jarang dirumah, tapi dia selalu balik kerumah, gapernah nginep disana sini."

"Yakali, kan kita gak pernah tahu, Devina!" Celetuk Tia, yang membuat Devina menoleh.

"Lhoo, lu kenapa Tia?" Tanya Devina.

"I-iya sewot mulu, lu! Kenapa, PMS kah?" Tanya lagi Mila.

Tia yang mendapati pertanyaan dari kedua teman nya langsung kikuk, ia juga bingung harus menjawab apa.

***

"Loh, kenapa mendadak sekali, Stela? Memang nya dapat konfirmasi dari siapa kalo kita mau ketemu sama BA MG?" Tanya Erik yang terkejut karena Stela meminta Erik siap siap untuk bertemu dengan Alina.

"T-tuan muda Ariel, pak."

Erik menghela nafas kasar, kesal dengan keputusan adik nya yang selalu gegabah. Padahal hari ini dia sedang free, dan dengan sengaja mematikan handphone nya untuk ketenangan hari libur nya ini.

"Tapi udah lama juga sih, gak ketemu si Alina. Kangeun juga, boleh juga lah, itung itung refresh mata dan otak," batin Erik.

"Yaudah, kamu bisa tunggu saya di mobil, saya mau siap siap dulu."

"Baik pak."

Stela akhirnya pergi dari ruangan Erik, dan langsung menemui Ariel yang sedang berdiri didepan, sambil bermain handphone nya.

"Gimana dia mau gak? Ngga kan? Yaudah ayo," pertanyaan Ariel membuat Stela menghela nafas pelan, memang Ariel sengaja sebenarnya ingin Erik tidak ikut.

"Pak Erik, ikut kok. Dia nyuruh kita nunggu di mobil," jawaban Stela membuat Aril membulatkan mata nya.

"Hihhh, gaseru lah."

Stela hanya menggeleng gelengkan kepala nya.

Sementara itu, Alina berjalan di tangga rumah nya sambil memeriksa takut ada barang yang ketinggalan. Wajar, jika sedang buru buru pasti ada saja barang yang ketinggalan.

"Hehhh, lu buru buru amat. Gak mau makan dulu?" Tanya Devina.

"Ah, ngga deh kayak nya lu aja sana sama teh Mila sama teh Tia noh," jawab Alina.

"Bi Surti udah masak loh, takut lu masuk angin."

"Uwuuu, baru kali ini gua di khawatirin kalo gua mau kerja, hahah! Gak lahh, nanti gua bisa kok. Drive thru dijalan, okee?"

"Oke siap deh kalo gtu, yaudah take a care ya Lo!"

"Thanks you my sweet sister! Teh Mila, teh Tia aku pamit dulu ya. Kalian kalo mau nginep juga gapapa, itu disitu kamar tamu nya ya! Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," ucap Mila dan Devina secara bersamaan.

Alina memang seperti itu, berbicara sambil buru buru berjalan  seperti tidak ingin mendengar jawaban terlebih dahulu dari si yang pendengar nya.

"Gila emang, dia baik banget Devinaaa! Gua salut banget sumpah, dia kan baru pertama kali liat kita disini, ehh udah disuruh nginep ajaa!" Ucap Mila sambil menatap kearah pintu yang tadi sempat dilewati oleh Alina.

"Iya dia mah emang baik, asal jangan di asalin aja. Kalo di asalin duluan aja, wuhhh Serigala dalem dirinya bangun, hahah!"

Tia hanya memutarkan bola mata jengah, sedari tadi kedua teman nya itu hanya bisa memuji Alina, mereka tidak menganggap bahwa ada Tia disini.

Alina Story 18+ Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang