Alina Story 18+ Season II

Konyol ++

Hii guys, gimana kabar nya?
Hehe makasih ya yang udah jadi pembaca setia cerita aku dari season I sampe season II yang belum selesai ini xixixi! Thanks you so much guys, semoga kebaikan selalu ada buat kalian, aamiin!
Cuss lanjut baca cerita aku ya, happy reading guys❤️

Davin meraih lengan Alina dan membawa nya ke kasur, ia membuka perlahan tangtop dan hotpants Alina, dan membuang nya ke sembarang arah.

"Sesekali kita maen tanpa baju ya!" Ajak Davin, konyol.

"T-tapi sayang, aku takut kamu perawanin."

"Gabakalan sayang, aku janji."

Alina sudah merebahkan badan nya di kasur tanpa sehelai benang pun, begitu juga dengan Davin yang sudah membuka baju dan celana nya.

Davin mengarahkan sosis nya ke arah Miss V Alina, ia tidak akan memasukan nya hanya menggesek gesekan saja.

Dan baru saja Davin ingin memulainya, Alina langsung menutup Miss V nya dengan kedua tangan nya.

"Sayang jangan di masukin!"

"Ngga sayang, cuma gesek gesek doang. Enak kok!" Yakin Davin, Alina hanya terdiam. Teringat kejadian semalam yang ia tidak sengaja membuka link biru, melihat sepasang kekasih beradu desah dan itu lah yang membuat Alina horny.

Alina memejamkan mata nya, Davin memulai aksi nya untuk menggesekan sosis nya kepada Miss V milik Alina, tepat nya di klitoris.

"Ahhh, shhh! Geli sayaaaangghhhh!"

Davin semakin tidak tahan, desahan Alina membuat dirinya ingin langsung memasukan adik nya itu.

Jlebb.

Ternyata tidak semudah apa yang ia bayangkan, Miss V Alina ternyata tidak mudah ia terobos, mau tidak mau akhirnya ia terus menggesek gesekan sosis nya diatas klitoris nya itu.

"Shhh ahh, ahhh sayaanghhh udah aku gakuaattt!"

"Tahan sayang, aku juga udah gakuat!"

***

Seminggu berlalu, dari semenjak hari kelulusan itu Vika mulai mencari cari universitas yang cocok dengan dirinya.

"Dimana lagi ya gua harus cari Universitas yang cocok sama gue? Yang temen temen nya sama kek si Alina sama si Ca-, lah iya si Caca kemana ya sekarang? Kenapa juga dia gak ikut kelulusan bareng gua dan temen temen yang lain?"

Vika akhirnya diam, dan baru ingat bahwa beberapa hari yang lalu saudara Caca menyampaikan bahwa Caca sedang tidak enak badan.

Apa iya Caca sakit berkepanjangan? Sedangkan beberapa Minggu yang lalu, tepat kelas nya sedang melakukan Corat coret Caca pun tidak mengikuti nya.

Dan alasan-alasan nya pun masih sama, sedang tidak enak badan. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Caca? 

"Gua harus telvon Alina buat mastiin ini semua!"