Flashback ++

5.3K 33 0
                                    

"Dewi, lu denger kan apa yang gua omongin?" Tanya lagi Riva tahu bahwa Dewi diam tak bergeming.

"I-iya, t-tapi kan itu gak mudah Riva," jawab Dewi gelagapan, pasal nya siapapun juga tidak akan mudah memisahkan Davin dan Alina, apalagi hubungan mereka sudah cukup lama.

"Apasih yang gak mudah nya, tinggal suruh putus aja kan sekarang udah pasti kabar si Alina jadi simpanan om om itu udah menyebar, otomatis keluarga lu udah tau kalo si Alina itu bukan cewek baik baik."

"Lu kan tau si Davin tuh cinta banget sama si Alina itu, gimana caranya coba kalo gua misahin mereka."

~Sementara di sisi lain, Putra dan Astrid sedang duduk bersama di sebuah restoran, mereka sedang berniat untuk kembali memisahkan Alina dan Davin.

"Gimana cara lo, berhasil gak?" Tanya Astrid.

"Ya dikit lagi, dia udah balik jadi gamers, tapi kalo buat maen yang sering itu kek nya belom, karena akhir akhir ini story Instagram nya si Davin maupun si Alina, mereka tuh bareng bareng terus," beber Putra.

"Hmm, jangan pantang nyerah dong! Ayok goda lagi atau ajak turnamen kek, biar dia tuh semangat maen game dan si Alina itu ter abaikan!"

"Boleh juga tuh ide lo, oke gua coba!" Ucap Putra sambil tersenyum devil.

***

"Lahh sialan, anak ini malah molor lagi!" Ucap Devina saat melihat Alina tertidur dengan keadaan laptop nya masih menyala.

"Apa dia kecapean kali ya abis dari rumah si, siapa tadi ya. Nanti aja lah sekalian malem, ini kan masih jam 15.00."

Akhirnya Devina keluar dari kamar Alina, ia berniat menonton tv saja di ruang keluarga.

Sedangkan Alina, ia sebenarnya tidak tertidur hanya berpura pura saja sambil senyum senyum sendiri mengingat kejadian dirumah Rifki tadi siang .

Flashback Alina on.

"Shhh geli ayaang," ucap aku yang merasa digigit Boba nya, tangan Davin sudah menjalar kemana mana, bahkan lengan nya sudah masuk kedalam miss v milik aku yang sudah becek sedari tadi.

Davin memintaku agar kaki nya dibuka lebih lebar lagi, agar jari tengah nya bisa menusuk Miss v dengan sempurna.

Tangan satu nya menusuk Miss v, tangan satu nya lagi meremas gunung kembar aku yang montok dan kenyal ini, mulut nya pun tak tinggal diam, ia terus menyusu sampai sekitaran dadaku membiru akibat ulah Davin.

Aku semakin horny saat Davin menurunkan wajah nya dan bertemu dengan Miss v, aku semakin menggila saat Davin menjilati klitoris yang sedari tadi sudah berdenyut.

"Aaahhh, lebih dalam lagi sayaanghhh!"

Aku menekan kepala Davin agar lidah nya terus menjilat daerah sensitif itu lebih kencang lagi, sesekali aku menjambak rambut nya, karena saking nikmat jilatan nya.

Tangan Davin berpindah ke gunung kembar meskipun lidah nya masih sibuk menjilati klitoris. Aku mendongakkan kepala saking nikmat nya diperlakukan seperti ini, apalagi saat ini aku sedang bersama Davin dirumah si Rifki.

"Gunung kamu makin besar aja sayang, makin enak aku maenin uhh!"

Cupp!

Davin mengecup bibirku dengan pelan dan merapikan kembali baju yang tadi sempat ia lepaskan, meskipun aku harus mengorbankan gunung kembar yang sekarang banyak tanda kepemilikan.

Flashback Alina off.

Alina Story 18+ Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang