Alina menuju toilet

2.5K 26 0
                                    

"Mana nih si Davin?" Tanya Putra yang sedari tadi sedang berkumpul di rumah Rifki, bersama Tohri dan Ahmad.

"Gatau tuh anak, coba lu telvon deh!" Titah Ahmad.

Mereka berkumpul bersama tidak jauh dari game, mereka sengaja mengambil waktu senggang untuk bermain disini, apalagi dirumah Rifki sepi tidak ada satu anggota keluarga pun disini, hanya ada pembantu nya saja.

"Ehh nanti, tadi siang kalian kumpul disini ya?" Tanya Putra kepada teman teman nya yang fokus bermain game.

10 detik berlalu, masih belum ada jawaban dan pada akhirnya Rifki berdehem agar salah satu diantaranya bisa menjawab pertanyaan Putra.

"I-iya, lu tau dari mana?" Tanya Ahmad.

"Story nya si Alina, biasalah dia kan selalu update."

"Wajar lah, namanya juga model sekaligus brand ambassador ya jelas dia update dimana pun ia berada lah, sejam dua jam ilang aja Instragram nya udah di serbu sama fans nya," beber Tohri.

Putra diam tidak menjawab, apa yang di ucapkan Tohri itu memang lah benar.

***

"Jadi karena lu disini, bisa lah bantu gua sama bang Erik," ucap Ariel.

"Bantu naon (apa)?" Tanya Arief.

"Bantu apa aja lah, elu juga kan ga bego bego amat. Jadi bisa mereun bantu kita, iya gak bang?"

"Hmm iya iya," jawab Erik dengan mata yang masih menatap layar komputer.

"Eh bang, yang jadi ambassador nya cakep banget, dia salah satu siswa yang terpilih ya?" Tanya Arief.

"Iya lah, yakali gua milih cewek ecek ecek, nanti gabakalan laku lah," jawab Ariel dengan percaya dirinya.

"Heh gua nanya bukan ke elu ya! Gausah geer deh, gua nanya ke bang Erik noh."

Erik menghela nafas pelan, dan sedikit memijat pelipisnya. Erik sudah menyangka bahwa bakalan seperti ini jika Ariel dan Arief di persatukan.

"Ya sebenernya yang pilih itu bukan Abang, tapi sekertaris Abang Rief."

"Tetep aja kan harus memenuhi kriteria yang Abang berikan?" Tanya Arief.

"Iyaa itu lu tau, jadi gausah di jelasin panjang lebar lah yah."

***

"Woy, gua ke kamar mandi bentar ya lu pesenin gua aja," ucap Alina sambil menahan Miss v nya dari luar.

"Mau beli berapa Takoyaki nya neng?" Tanya ibu ibu penjual Takoyaki itu.

"Saya 20 ribu isi sosis 10 ribu, sama 10 ribu lagi baso ya Bu!" Jawab Alina.

"Saya juga samain aja Bu," sambung Devina, Alina langsung menyerahkan uang selembar 50 ribu kepada Devina, dan ia pun langsung pergi mencari toilet.

"Hati hati Al!" Teriak Devina yang dilangsung diangguki oleh Alina, ia sudah berjarak 5 meter.

Alina yang mulai menjauh dari keramaian pasar, mencoba berjalan hanya dengan pencahayaan senter handphone.

"Duh gua lupa lagi nanya dimana toilet nya," keluh Alina, pasal nya ia tidak tahu banyak, meskipun ia sering ke tempat ini.

"Ke sebelah sana kali ya?"

Akhirnya Alina melangkahkan kaki nya ke arah selatan, yang masih banyak rimbun semak semak, Alina tidak akan kencing di semak semak, ia akan terus mencari rumah warga karena ia sudah merasa terdesak didaerah Miss V nya.

Alina Story 18+ Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang