Fitnah

6.5K 23 0
                                    

"Oke ibu ibu, dan termasuk juga Dewi nih saya punya berita hot!" Ucap Riva yang mulai duduk nimbrung bersama Dewi dan ibu ibu yang lain.

"Apaa tuh!"

"Hahh naon (apa) geura (cepet)!"

"Wah penasaran saya!"

"Cepet Riv, gua gak sabar nih! Hahaha."

Sedangkan di seberang sana, ternyata Kevin sedang memperhatikan istrinya yang sedang berkerumun dengan ibu ibu komplek, yang sudah pasti ia tahu bahwa ibu ibu itu tukang ghibah.

Apalagi dengan adanya Riva, si pembawa kabar buruk seseorang yang sengaja ia rubah konsep nya agar terlihat lebih buruk lagi didepan si pendengar.

Maka dari itulah sebenarnya Kevin melarang Dewi untuk tidak bergabung lagi bersama Riva, agar Dewi tidak kena getah nya.

Riva juga sebenarnya menantu yang masih tinggal dirumah mertua nya, dengan membawa adik perempuan nya itu. Maka itulah sebab nya mertua nya risih karena Riva membawa adik perempuan nya itu kerumah mertua nya sendiri.

Rumah mertua nya pun tidak terlalu besar, tetapi dirumah mertua nya sudah banyak orang, bahkan ipar dari Riva pun masih ada yang tinggal disana, tetapi itu pun tidak untuk selamanya, salah satu diantara mereka ada yang sedang membangun rumah.

Dan ada juga yang sedang merenovasi rumah nya, kebetulan rumah ipar Riva masih berada disekitaran rumah mertua nya.

Kevin berjalan perlahan, memastikan tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa dirinya berjalan mendekati ibu ibu itu yang sedang berghibah.

Rasa ingin tahu nya muncul saat Dewi berubah 95% semenjak bergabung dengan ibu ibu ini terutama dengan Riva.

"Jadi yah ibu ibu, nih Dew. Kalian semua tau Alina kan?" Tanya Riva.

"Iya gua tau, kenapa kenapa?" Tanya Dewi, yang semakin kepo.

"Yahh atuh neng neng mah tau, lah saya sama ibu ibu yang lain mah gak hafal, iya gak bu ibu?"

"Ih jeungg maaf ya, saya mah hafal," ungkap Herlin, ibu yang memiliki warung ini memang harus tahu banyak, agar tidak ketinggalan jaman.

Riva dan Dewi menghela nafas kasar, dan langsung mengeluarkan handphone menunjukan Alina bersama brand MG.

"O-ohh yang ini, atuh ini mah saya hafal!"

"Saya juga, ini mah yang suka di televisi itu kan?"

"Anak saya punya nih makeup merk ini, kata anak saya amba-amba-hamba apa tuh yang dorr dorr itu?"

"Ambassador Bu!" Ucap Herlin, membenarkan.

"Nahh iya itu, Amba dor nya cantik katanya. Pernah satu sekolah juga sama anak saya , cuman bedanya artis itu kelas 12 anak saya kelas 10."

"Ihh ibu ibu mah gatau ya? Kalo si Alina itu pacar nya si Davin loh, iya gak Dewi?" Tanya Riva, Dewi langsung mengangguk anggukan kepalanya.

"Oalahhh, pantesan atuh saya teh sering liat."

"Emang ibu suka ketemu?" Tanya Herlin.

"Ya ngga, saya kan sekontak sama nak Davin, ya jelas saya tau hahaha!"

Dewi dan Riva hanya bisa saling pandang mendengarkan ibu ibu itu berbicara.

"Mau dengerin ngga nih?" Tanya Riva, ibu ibu itu dan Dewi langsung mengangguk dengan semangat.

"Nahh itu si artis baru, yang baru aja ngetop. Tau ga dia kenapa bisa jadi orang kaya? Selain kerja jadi brand ambassador nya MG dia juga jadi simpenan om om loh!"

Mendengar ucapan Riva, ibu ibu dan Dewi langsung kaget bukan main, bahkan Kevin pun membelalakkan matanya. Ia tahu apa yang di ucapkan Riva itu hanya akal akalan nya saja, bahkan infotainment, acara gosip saja tidak memberitakan persoalan seperti ini.

"Si Riva tau darimana gosip murahan ini? Gua yakin ini gosip yang salah, gua tau Alina cewek adik gua itu adalah anak baik baik, gak gak mungkin!"

Alina Story 18+ Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang