Mendengar plok ++

7.5K 33 0
                                    

***

Davin mendekati Alina dengan tatapan curiga, tangan nya dilipat didada nya.

"Kamu lagi telvonan sama siapa sih?" Tanya Davin.

"Sama siapa aja!" Jawab Alina yang langsung melenggang pergi.

Sebetulnya Alina ingin jujur dengan Davin, tapi karena Davin telah menutupi soal Putra yang kuliah bareng bersama mereka Alina kecewa.

Karna mau bagaimana pun Alina masih kesal, bahkan Alina sudah benci dengan Putra. Alina juga tahu bahwa Astrid si anak baru itu saudara Putra yang sengaja di minta Putra untuk mendekati Davin, agar hubungan mereka berdua renggang bahkan putus.

Dan bukan Davin namanya jika ia tidak bisa mengingat kesalahan orang lain dimasa lalu nya, prinsip Davin mau sejahat apapun orang itu jika ia meminta maaf dan menyesali perbuatannya, Davin akan memaafkan nya.

Alina melangkahkan kaki nya entah akan pergi kemana ia sekarang, yang jelas ia tidak tahu. Bahkan untuk pertama kalinya ia berjalan di kampus yang besar ini, Alina beranggapan bahwa jika ia pergi ia akan dikejar oleh Davin.

Nyata nya tidak, Davin malah ikut pergi dan entah kemana. Alina pun semakin kesal, dan Alina masih menyalahkan Putra karena hal ini.

Alina berjalan sambil memendam amarah, sampai sampai ia berada didepan toilet samping gudang yang terlihat masih bersih.

Sebenarnya Alina ingin tahu, dan mengintip kedalam tapi karena ia sedang tidak mood ia mengurungkan niatnya. Pada akhirnya ia masuk ke kamar mandi, banyak mahasiswi di toilet ini, karna ini adalah kamar mandi khusus perempuan.

"Ehh mahasiswi baru ya?" Tanya salah satu wanita yang sedang membetulkan hijab nya.

"Iya kak, hehe."

"Semoga betah yaaa!"

"Aamiin, makasih kak."

Mahasiswi itu tersenyum dan segera menyelesaikan aktifitasnya, ia pun keluar.

Alina hanya tersenyum tipis melihat wanita itu, Alina pun masuk kedalam toilet dan seperti mendengar sesuatu dari toilet sebelah nya.

Plokkk !!

Plokkk !!

"Argghhhhh, unhhhhh, shhhh nikhmhaattthh ahhh!!"

Desahan itu membuat Alina bergedik ngeri, ada ada saja siang bolong seperti ini ada hal yang tidak seharusnya terjadi.

Tapi lama kelamaan Alina yang mendengar itu menjadi becek sendiri, ia pun meraba Miss V nya ada lendir.

"Huftt, kalo udah gini mana mungkin gua maen sendiri, takut gua!" Ucap Alina dalam hati.

Alina mulai resah, tapi ia tidak mungkin meminta Davin untuk memuaskan dirinya, mereka berdua sedang marahan.

"Aaaaa! Junior kamu mentok banget sayang uhhhh ahhhh."

Plokkk!!

Plokkk!

Plakk, plakk.

Sesekali pria itu memukul dua gundukan belakang, suaranya menggema di dalam toilet, siapa saja yang mendengar itu sudah pasti merasa horny.

Karna Alina tidak mau lama lama didalam toilet ini, karena ia terus saja mendengar lengkuhan sepasang kekasih itu, ia pun segera bergegas keluar.

"Balik parkiran aja deh," ucap Alina pelan, ia tidak mau jika harus mendengar suara dua manusia yang sedang beradu kasih.

Tinggg!

Langkah nya pun berhenti, pas kebetulan handphone nya berbunyi, tapi kali ini bukan telvon tapi chat dari Vika.

(Lu dimana Al?).

Dengan cepat Alina membalas nya.

(Gua di toilet, ini udah mau balik ke parkiran).

(Lu juga dimana Vik?)

(Gua masih di ruangan, mau cari lu tadinya. Cuman gua bingung cari kemana, ini kan tempat baru)

(Iya iya, yaudah lu ke parkiran aja sekarang ada hal yang harus gua omongin, penting!)

(Siap Al!)

Plokkk ..

Plokkk..

Plokkk..

Lagi dan lagi Alina mendengar suara persatuan antara kulit dan kulit, Alina merinding bukan main. Tanpa menunggu apa apa lagi ia langsung melenggang pergi dari sana, sambil menggenggam handphone Apple tergigit sebelah itu.

***

"Gua mau ke parkiran, kalian mau ikut ga?" Tanya Vika kepada Tohri, Rifki dan Ahmad.

Sekalipun diantara mereka ada Putra yang sedang bermain handphone, tapi Vika tidak memperdulikan nya.

"Ikut dong, mau sekalian balik," jawab Putra yang masih fokus kepada handphonenya.

"Gak ada yang ngajak ngomong elu bogel!"

Mendengar perkataan Vika yang seperti itu, Rifki, Tohri dan Ahmad langsung melempar mata.

Alina Story 18+ Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang