hotel ++

6.8K 37 2
                                    

Davin langsung meremas buah dada Alina tanpa henti, ia benar benar seperti kesetanan sekarang, ia pun menghisap kuat kuat Boba milik Alina sampai sang empu nya mendesah ke enakan.

"Ahhh, terus sayaang!" Pinta Alina, tangan Davin menjalar kebawah dan menyelusup celana dalam yang tipis itu.

Alina refleks membuka paha nya lebar lebar saat Davin sudah berada di atas Miss V nya.

"Argghhhhh, perihh sayang ahhh!''

Davin memasukan jari tengah nya dan mengocok nya, keluar masuk keluar masuk, jari tengah nya mengocok jari jempol nya menggesek klitoris milik Alina.

Alina benar benar mengerang kenikmatan, baru kali ini ia bisa puas mendesah, karena ruangan ini kedap suara.

***

"Ehh si Alina mau kemana tuh, Dev?" Tanya Tia yang mulai angkat suara.

"Pengen tau aja urusan orang, giliran tadi aja diem aja!" Gerutu Mila dalam hati.

"Gak tau gua mah," jawab Devina.

"Ihh hati hati lho, Dev. Biasanya kalo artis gitu suka jual diri," ucap Tia dengan sengaja menakut nakuti Devina.

"Ehh astaghfirullah, Tia! Lu kalo ngomong sembarangan amat dah," timpal Mila, yang diangguki oleh Devina.

"Iya ih, jangan gitu lah, gua lebih hafal sama si Alina."

"Yaa hati hati aja, mending lu pantau deh dari pada dibiarin gitu bae."

"Buat apa sihh gua pantau si Alina, dia kan udah gede juga. Dia bisa jaga diri, toh gua juga ngerasa gaenak kalo dipantau."

"Nahh bener tuh, kita kan bukan anak kecil lagi."

"Ya, yaa terserah kalo gitu mah, Dev. Gua mah cuma ngasih tau ya, gak lebih!"

"Iya iya, terimakasih so much!''

"Bilang aja lu iri dengki," ucap lagi Mila dalam hati.

"Hmm dasar Tia Tia."

***

Alina dan Davin saling tindih, mereka terus melepaskan dahaga nya. Tapi Davin tidak berani memasukan batang nya kedalam vagina milik Alina.

"Aku gakuat sayaang, ahhh!"

Alina dan Davin sudah telanjang dada sedari tadi, kamar hotel ini penuh dengan desahan mereka.

Davin melumat bibir Alina dengan lembut, Alina tidak membalas ciuman itu karna batang Davin mengganjal di bawah sana.

"Kenapa sayang?" Tanya Davin, Alina meringis.

"Aku juga gakuat, pengeenhhh!" Jawab Alina dengan manja, Davin gemas dengan wanita nya itu. Kali ini ia terus menggesek gesekkan batang nya di klitoris milik Alina.

Ahhh, shhhh, Argghhhhh.

Desahan demi desahan, Alina tidak bisa berbuat apa apa sekarang ia terus meringis sambil merem melek.

Hay Hay guys, maaf yaaa mimin baru upload!
Mimin baru sembuh:) jadi otak nya belum stabil, ayo dukung cerita cerita aku ya gays yaa, semoga rizki kita selalu melimpah! Amen:)

Thx love you oll!

Alina Story 18+ Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang