Prolog

1.2K 104 8
                                    

"Aku sangat membenci novel buatanmu ini, Hito-chan" ungkap seorang lelaki sambil membanting novel yang tadi sedang dibaca olehnya.

"Eh... Ke-kenapa?"

"Aku menjadi figuran antagonis dan yang lebih parahnya lagi bahwa aku akan mati di tangan second male lead!"

Lelaki itu sangat kesal karena jalan cerita yang ada di novel 'Our Sunshine' yang merupakan novel ciptaan serta imajinasi dari sahabat yang baru saja dia marahi itu.

"Hei, ada apa ini? Kenapa bisa King kelihatan marah seperti itu? Ara~ Yachi~ apa yang sudah kau lakukan hingga membuatnya marah?"

Yachi yang memiliki nama kepanjangan Hitoka Yachi merupakan sahabat dari kedua orang yang tengah berbicara kepadanya, dia begitu gugup untuk berbicara apalagi sekedar bernapas pun rasanya tak sanggup!

"Dia membuat sebuah novel yang sangat amat menyebalkan!"

Rupanya lelaki itu ternyata masih kesal hingga membuat kedua pipinya memerah.

"Novel? Kau kesal hanya karena sebuah novel? Seriously Kageyama?"

"DIAMLAH, TSUKISHIMA KEI!"

Kageyama yang memiliki nama kepanjangan Kageyama Tobio adalah orang yang kesal sekaligus marah karena sebuah novel yang baru saja selesai dibaca.

"Kenapa kau marah? Aku hanya bertanya"

Tsukishima Kei atau yang biasa disapa Tsukishima maupun Saltyshima merupakan sahabat dari kedua orang yang sedang menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Ehm... Ma-maafkan aku, Kags! Ak-aku hanya me-merasa bahwa ka-kau sangat cocok ja-jadi fi-figur-guran da-dan Shō-chan ya-yang cocok jadi pro-protagonisnya"

Kageyama hanya bisa menghela napas dengan begitu berat serta aura suram yang sudah ada di sekelilingnya.

"Aku tahu itu tapi bukan berarti aku harus jadi figuran antagonis! Kau bisa membuat aku jadi figuran yang hanya sekali lewat dengan akhir yang bahagia, bukan dengan akhir yang menyedihkan seperti ini!

Dan lagi, Hinata... Dia jadi protagonisnya? Are you kidding me?! Aku mana mau berteman apalagi bersahabat dengan Hinata yang berada di novel itu, sungguh menyeramkan"

"Kenapa?"

Yachi menatap ke arah Kageyama begitu polos dengan tatapan penasaran yang dilayangkan olehnya untuk Kageyama.

"Hinata yang ada di novelmu itu begitu lemah, dia hanya bisa menangis dan menangis tanpa mau meminta maaf lalu menggiring opini bahwa dialah yang benar dan orang yang mencari masalah dengannya yang salah!"

Kageyama masih kesal dengan alur cerita dari novel tersebut.

"Tapi menurutku novel ini lumayan bagus"

Ketika Yachi dan Kageyama sedang berdebat lebih tepatnya bukan berdebat melainkan menyampaikan kritikan pedas dari Kageyama untuk Yachi, maka Tsukishima mengambil novel yang tadi dilemparkan oleh Kageyama dan membacanya secara cepat.

"Kenapa? Apa aku salah? Lihat karaktermu di dalam novel ini memang sudah mati karena dibunuh oleh second male lead tapi pada akhir ceritanya, sang protagonis tak bisa hidup bahagia karena selalu mendapatkan siksaan secara fisik maupun batin dari keluarganya dan keluarga Kambe.

Dia akhirnya bunuh diri karena tak kuat akan siksaan yang dia dapatkan lalu salah satu dari para haremnya masuk ke dalam jeruji penjara karena kasus pembunuhan berencana, sisanya lagi mereka hidup dalam penyesalan dan penderitaan" jelas Tsukishima dengan panjang lebar.

"Ka-kau tadi membacanya?"

Kageyama sungguh tak percaya dengan Tsukishima yang sangat tak menyukai novel maupun komik kecuali materi pelajaran, justru kini membaca novel yang tadi membuatnya kesal.

"Iya, malah sampai tamat. Apa kau tak membacanya sampai tamat?"

Kageyama menunduk malu karena tebakan dari Tsukishima tepat sasaran, dia tak membacanya sampai tamat malah lelaki itu hanya membacanya sampai sang antagonis sebenarnya hampir membunuh sang protagonis. Setelah itu, dia tak lagi melanjutkan untuk membacanya karena sudah sangat kesal.

"Lain kali baca ceritanya sampai tamat biar kau bisa tahu akhir dari ceritanya itu akhir yang happy atau justru sebaliknya"

Tsukishima mengelus surai Kageyama dengan lembut yang membuatnya mengukir senyuman manis.

"Ah... Kita harus ke kelas karena bel selesai istirahat akan berbunyi sebentar lagi" ujar Yachi secara tiba-tiba.

"Ternyata istirahat hanya tersisa 15 menit lagi, kau ingin ke kelas sekarang atau nanti?"

Tsukishima menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya itu lalu beralih kepada Kageyama.

"Nanti saja"

Jawaban yang sangat enteng dengan senyuman simpul yang diberikan oleh Kageyama kepada Tsukishima.

ཧᜰ꙰ꦿ➢ BAAF ༒

BRAK!

Dobrakan pintu rooftop yang sangat memekakkan telinga mengalihkan fokus kedua orang yang sedang bersandar di pembatas rooftop.

"Dimana Hitoka Yachi berada?!"

Pelaku dari pendobrakan pintu rooftop itu bertanya kepada kedua orang yang sedang menatapnya penuh tanya.

"Kenapa kau terlihat kesal seperti itu, Shō-kun?"

Kageyama memberanikan diri untuk bertanya kepada seseorang yang tadi disebut 'Shō-kun' olehnya.

"Hitoka menjadikan aku protagonis di novel miliknya itu dan ending yang aku dapatkan apa?! Mati bunuh diri! Dan juga sifatku di sana bukan mencerminkan diriku sama sekali! Di sana, karakterku sangat amat meresahkan yang tahunya hanya bisa menangis dan menangis saja tanpa meminta maaf sama sekali atas kesalahan yang sudah dia perbuat!

Aku tak peduli bahwa aku yang ada di dalam novel itu memiliki harem tapi yang lebih parahnya lagi, Atsumu Miya sang second male lead itu membunuhmu hanya karena hal sepele yang kau perbuat! Hitoka Yachi... Sebenarnya dia itu mempunyai dendam seperti apa kepadaku?!"

Kageyama serta Tsukishima hanya menatap shock ke arah orang itu yang tak lain adalah Hinata Shōyō yang selalu dipanggil Shō-chan, Shō-kun, Chibi-chan, Shōyō, Hinata maupun Shrimpy.

Banyak sekali nama panggilan yang dibuat oleh teman-temannya kepada dia, menurut mereka bahwa Hinata Shōyō merupakan seseorang yang begitu friendly dan mudah berbaur.

"Bisakah kau tenang dulu? Ehm... Hito-chan sudah masuk ke kelasnya"

Kageyama hanya bisa menghela napas di dalam hati karena kelakuan dari salah satu sahabatnya.

"Benar-benar menyebalkan, Hitoka itu..."

Dari kejauhan terlihat seseorang yang sedang menyaksikan Hinata yang sedang kesal, Kageyama yang sedang mencoba untuk menenangkannya serta Tsukishima yang sedang menatap kedua orang itu dengan datar.

'Kenapa harus dia terus? Kenapa?!'

Orang yang memperhatikan ketiganya itu menahan amarahnya ketika melihat ekspresi yang selalu ditunjukkan oleh seseorang yang begitu dia benci yaitu...

Kageyama Tobio

'Seharusnya aku yang berada di sana dan bukannya dia tapi kenapa harus dia? Aku sangat membencinya!'

Orang itu pergi begitu saja dengan perasaan iri, marah dan juga kesal yang tertanam menjadi satu di lubuk hatinya yang paling dalam.

Became A Antagonist Figure (Kageyama Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang