Semua orang menjadi tegang setelah mendengarkan penjelasan dari dokter yang menangani Tobio tapi sang dokter tidak ingin mengurusi permasalahan yang terjadi di antara pasien yang sedang dia tangani dengan sekumpulan remaja yang sepertinya memiliki ekspresi yang berbeda-beda.
Maka dokter itu memutuskan untuk pamit undur diri setelah selesai menjelaskan apa yang sekiranya sudah dia sampaikan.
PLAK!
Suara tamparan terdengar dengan begitu jelasnya dan mereka yang menyaksikannya tidak dapat membantu apalagi menjadi penengah karena bagaimana pun juga jika mereka semua masih memproses perkataan dari dokter yang baru saja pergi beberapa menit yang lalu.
"Hinata! Apa kau susah puas membuatnya seperti ini?! Kau yang mendorongnya dari tangga hingga membuatnya kehilangan sebagian ingatannya!"
Teriakan dari Shimizu yang dapat membuat mereka kembali tersadar lalu tatapan mereka langsung menatap ke arah Hinata maupun Shimizu yang dimana Hinata sedang menangis sambil memegangi pipinya, sedangkan Shimizu menatapnya begitu dingin hingga dapat menusuk seseorang ketika menatap ke arah matanya.
"Ak-aku tidak se-sengaja" cicit Hinata sambil menunduk dengan kedua tangan yang terkepal erat.
"Tidak sengaja? Apa membuatnya hilang ingatan seperti sekarang ini disebut ketidaksengajaan? Kau memang pandai berbohong dan..."
Shimizu menghentikan ucapannya lalu melirik dengan dingin ke arah keempat lelaki yang tanpa adanya niatan untuk membantu Hinata lalu menatap kembali ke arahnya, "Mereka begitu bodoh karena mempercayai semua ucapanmu itu!" lanjutnya begitu dingin dan mereka berempat yang mendengarkan ucapan dari Shimizu seketika diri mereka merasa di tampar dengan tangan yang tak kasat mata.
Bukan mereka berempat sebenarnya karena ada salah satu di antara mereka hanya memandang datar ke arah Hinata sambil mendengus dingin lalu memalingkan pandangannya ketika dia merasa bahwa Hinata sedang menatap ke arahnya.
ཧᜰ꙰ꦿ➢ BAAF ༒
Kini semua orang termasuk Hinata sudah berada di kamar inap Tobio untuk menunggunya tersadar.
"Eungh..."
Suara lenguhan membuat semua pasang mata menjadi menatap ke satu arah yaitu brankar ruang inap dan di sana terdapat Tobio yang sudah terbangun dengan menatap ke sekeliling dengan keadaan linglung.
'Apa aku masih di dunia novel?'
Itulah yang menjadi pertanyaan di dalam benaknya dan ketika dia melihat ke atas kepala seseorang yang berada di sana.
Your Fiancé
[80%♥️]'Berbeda dari yang lainnya! Kenapa bisa?! Berarti aku ini masih ada di dunia novel?!'
Untuk mematikannya kembali maka Tobio menatap ke atas kepala orang itu sekali lagi hanya untuk memastikannya saja tapi tulisan serta persenan yang terdapat di atas kepalanya malah menghilang begitu saja.
'Kenapa bisa? Apa aku hanya salah lihat saja?'
Untuk memastikannya maka dia pun mengedarkan pandangannya dan menatap ke atas kepala keempat orang yang dia yakini sebagai harem milik Shōyō tapi justru tanda persenan itu tidak terdapat di atas kepala mereka semua, padahal dia yakin bahwa tadi pagi dia melihatnya tapi kenapa justru sekarang tanda tersebut malah menghilang?
"Tobio, apa kau baik-baik saja?"
Sebuah suara pada akhirnya menyadarkannya dari segala macam pertanyaan yang sempat singgah di dalam otaknya tersebut.
"Aku baik" jawab Tobio sangat singkat dan Shimizu dapat memaklumi itu semua.
"Sebelum aku tak sadarkan diri, aku mendapatkan sekilas adegan yang berputar di kepalaku. Kau pasti tahu kan apa yang terjadi kepadaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Became A Antagonist Figure (Kageyama Harem)
Teen Fiction{ORIGINAL STORY} • {TRANSMIGRATION #01} Kageyama Tobio merupakan seorang pemain voli di bangku sekolah menengah atas, dia amat sangat mencintai voli melebihi dirinya sendiri. Selain itu dia pun memiliki 3 orang sahabat yang selalu melindunginya, sel...