Saat ini hanya ada Tobio, Hitoka serta seorang gadis berkacamata yang tak lain ialah Kiyoko Shimizu, dia merupakan kakak sepupu dari Kageyama Tobio sekaligus seseorang yang tak mempercayai tentang beredarnya rumor buruk yang menimpa Tobio.
Bisa dikatakan bahwa Shimizu begitu menyayangi serta melindungi adik sepupunya hingga rela meninggalkan klub voli setelah Tobio meninggal tapi bukan berarti rasa sakit serta dendam akan lenyap begitu saja, sebab menurut Shimizu kalau Tobio merupakan cahaya serta kekuatannya.
"Tidak ada jadwal klub?"
Tobio memastikan sekali lagi kepada sang kakak sepupu.
"Tidak ada"
Shimizu menjawabnya dengan senyuman lembut kepadanya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?"
Shimizu serta Hitoka berhenti sejenak ketika mendengarkan pertanyaannya tapi tanpa mereka sadari bahwa tidak jauh dari tempat mereka berdiri ternyata terdapat Shōyō berserta ketiga orang yang sedang berjalan-jalan di sekitar taman.
"Aku tidak tahu"
"Begitu pun aku"
Kedua gadis itu menjawabnya begitu santai tanpa menunjukkan rasa bersalah sama sekali.
"Jadi kalian..."
Sebisa mungkin dia menahan kekesalannya kepada kedua gadis yang sudah mundur selangkah dari hadapannya saat ini, "Oke... Kalian membangunkan aku di pagi hari atau lebih tepatnya itu jam 7 pagi ketika aku sedang tertidur pulas dan ketika aku bertanya kepada kalian tadi..." ujarnya dengan senyuman yang amat manis tapi bagi Hitoka maupun Shimizu bahwa senyuman itu sangatlah mengerikan.
"Jawaban kalian 'tidak tahu' lebih baik bila aku kembali ke apartmenenku untuk belajar, iya kan?"
Tobio berbicara seperti itu yang masih disertai oleh senyuman tapi tidak dengan aura yang tak mengenakkan yang sudah mengelilinginya saat ini.
"H-hmmm..."
Hitoka sedang berusaha mencari bantuan di sekitarnya karena bagaimana pun juga taman ini masih sepi di pagi hari.
"!!!"
Sepertinya Tobio mengetahui apa yang akan dilakukan olehnya jadi dia mengikuti arah pandang yang sedang dilayangkan olehnya yaitu ke arah Shōyō berserta ketiga haremnya.
'Apa dia ingin...'
"Kalian berempat...!"
Sepertinya bahwa tebakannya itu benar jika dia memanggil mereka berempat yang menyebabkan mereka menjadi menatap ke arah Tobio, Hitoka serta Shimizu.
"Hitoka~"
Hitoka sedikit melirik ke arah Tobio dan seketika itu juga dia dapat merasakan perasaan membunuh yang begitu mendalam di balik senyumannya tersebut.
"Tobio hentikan! Kau membuatnya ketakutan!"
Tobio yang melunturkan senyumannya dan mengalihkan tatapannya ke arah sang kakak sepupu.
"Aku hanya bercanda oke! Kalian tidak menyenangkan sama sekali!"
"Ber-bercanda?"
"Hehe... Maaf bila aku hampir membuatmu takut"
Tobio terkekeh pelan ketika mengucapkan itu tapi justru Hitoka sudah hampir jatuh pingsan sedangkan Shimizu hanya menghela napasnya.
"Kageyama Tobio, kan?"
Tobio yang mendengarkan ucapan dari sebelahnya mendadak saja mengubah ekspresi menjadi datar, "Kenapa?" tanyanya begitu dingin tapi tidak mengindahkan tangan milik seseorang yang sedang bertengger di bahunya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became A Antagonist Figure (Kageyama Harem)
Teen Fiction{ORIGINAL STORY} • {TRANSMIGRATION #01} Kageyama Tobio merupakan seorang pemain voli di bangku sekolah menengah atas, dia amat sangat mencintai voli melebihi dirinya sendiri. Selain itu dia pun memiliki 3 orang sahabat yang selalu melindunginya, sel...