Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan tapi tidak ada perkembangan apa pun dari Tobio. Dia masih tertidur dengan sangat nyenyak tanpa mempedulikan siapa pun yang sedang menunggunya untuk terbangun, lelaki raven itu sudah seperti putri tidur yang berada di dongeng.
Tak luput juga Kōshi selalu mengunjungi serta menemaninya di ruang inap VVIP yang bernomorkan 23, dia selalu bercerita tentang kesehariannya maupun anggota tim voli Karasuno maupun yang lainnya. Tidak ada kata absen untuk mengunjungi serta menemaninya, meskipun dia harus membuat alasan yang jelas dan juga masuk akal.
"...lalu setelah itu Bokuto dan Kurō selalu saja merecoki Tsukishima yang membuatnya menjadi kesal setengah mati"
Kini dia menceritakan tentang Kei kepada Tobio sambil terus menerus mengusap surainya yang mulai sedikit memanjang, "Aku harap kau lekas bangun dari tidur nyenyakmu, Kageyama" lanjutnya yang masih berharap jika manik blueberry tersebut bisa terbuka kembali.
drrtt... drrtt...
Kōshi sedikit menghela napas dengan berat ketika dia melihat Id penelepon yang sedang menghubungi ponselnya.
Sawamura♡
[Accept] [Reject]Dengan berat hati, dia pun meninggalkan ruang inap lalu menerima panggilan tersebut.
"Ada apa?"
Kōshi langsung bertanya tanpa berbasa basi kepada sang kekasih.
"Apa kau lupa jika kita sebentar lagi akan berangkat ke Tokyo, Kōshi?"
Lelaki itu menghela napas lalu tatapannya teralihkan menjadi ke arah pintu ruang inap Tobio, "Aku tidak lupa, hanya saja aku sedang sibuk jadi kemungkinan aku izin untuk tidak ikut ke sana kali ini" jawabnya dengan penuh kebohongan karena dia tak ingin membuat mereka semua khawatir tentang kondisi salah satu teman setim mereka yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
"Sibuk? Tidak biasanya kau sibuk di hari seperti ini, apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku?"
Kōshi hanya bisa menggerutu atas kebodohannya yang berbicara seperti itu karena dia tahu jika Daichi pasti akan tahu kalau dia sedang menyembunyikan sesuatu darinya, bukan hanya dia saja melainkan Shimizu juga.
"Tidak, aku tidak menyembunyikan apa pun darimu karena aku benar-benar sangat sibuk jika kau tidak percaya. Kau bisa bertanya kepada Kiyoko, mungkin dia akan menjawabnya"
Meskipun kurang yakin akan jawaban yang diberikan oleh Kōshi tapi sekali lagi Daichi hanya bisa menepisnya dan mencoba untuk mempercayainya.
"Tidak perlu sampai bertanya kepadanya, kasihan dia karena yang aku lihat jika dia sepertinya kekurangan tidur entah karena apa"
Kōshi sedikit merasa lega karena itu artinya secara tidak langsung jika Daichi memang mempercayainya.
ཧᜰ꙰ꦿ➢ BAAF ༒
"Bagaimana? Apakah bisa?"
Salah satu dari teman setimnya bertanya kepada Daichi ketika dia sudah beres menghubungi Kōshi tapi hanya sebuah gelengan yang menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan olehnya.
"Dengan alasan yang sama lagi?"
Daichi hanya bisa tersenyum pedih ketika mendengarkan ucapan seperti itu karena sejujurnya dia sangat merindukan kekasih hatinya yang tidak sempat meluangkan waktu bersama dengannya maupun dengan mereka semua.
"Itu benar, dia menggunakan alasan yang serupa untuk kesekian kalinya" jawab Daichi kembali sambil memandangi langit cerah dengan tatapan sendu.
Mereka semua tidak bisa menghiburnya meskipun mereka ingin tapi di sisi lain mereka bingung harus berbuat seperti apa ketika melihat kapten sekaligus teman mereka terlihat rapuh seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became A Antagonist Figure (Kageyama Harem)
Teen Fiction{ORIGINAL STORY} • {TRANSMIGRATION #01} Kageyama Tobio merupakan seorang pemain voli di bangku sekolah menengah atas, dia amat sangat mencintai voli melebihi dirinya sendiri. Selain itu dia pun memiliki 3 orang sahabat yang selalu melindunginya, sel...