Tobio menatap ke sepenjuru ruangan yang dia masuki itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Seperti gudang tapi bukan berarti ruangan ini gudang kan? Mungkin dikamuflase sebagai gudang?"
Tobio melangkah dengan pasti ke sebuah rak unik yang cukup menarik perhatiannya apalagi di dalam rak itu ada sebuah buku dan benda lainnya yang membuat perhatiannya tidak dapat teralihkan.
"Sial! Terkunci!" geram Tobio yang sudah berusaha membuka rak tersebut tapi tidak bisa terbuka juga.
"Buku, bunga yang sudah layu dan juga sebuah kotak kecil..."
Tobio menatap ke arah benda yang terdapat di dalam rak itu dengan tatapan penasaran diselimuti oleh kilatan dingin yang sekilas memancar di manik matanya tersebut, "Apa yang membuat jiwaku berada di sini dan kemana perginya Tobio Kambe?" gumamnya yang masih menatap ke arah rak tersebut.
drrtt... drrtt...
Sebuah panggilan telepon membuat fokusnya teralihkan juga menjadi ke arah ponsel yang saat ini sedang menampilkan id sang penelepon.
Suga senpai
[Accept] [Reject]"Sugawara? Untuk apa dia meneleponku?"
Tobio pun membalikkan tubuhnya dan memilih untuk keluar dari ruangan tersebut.
ཧᜰ꙰ꦿ➢ BAAF ༒
Kōshi menunggu dengan sabar ketika teleponnya tidak ada yang mengangkatnya sama sekali.
'Kenapa lama sekali? Dia baik-baik saja, kan?'
Pemikiran demi pemikiran buruk terus berterbangan di otaknya hingga dia harus bergerak dengan gelisah dan semua itu dapat terlihat oleh seluruh anggota timnya.
"Hallo..."
Sebuah nada suara yang sangat dingin dan juga familiar memenuhi gendang telinganya yang membuat dia langsung menghembuskan napasnya dengan lega.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Kōshi dengan khawatir tapi hanya kekehan kecil yang dia dapatkan.
"Aku baik-baik saja lagipula aku baru saja terbangun dari tidurku, Suga senpai"
"Syukurlah kalau kau baik"
"Ada apa kau menghubungiku?"
Kōshi baru saja mengingat mengenai niarnya untuk menghubungi sang penelepon yang tak lain dan tak bukan ialah Tobio.
"Hari ini ada murid baru dan dia kebetulan ingin mengikuti klub voli, apa menurutmu tidak masalah jika dia menggantikan posisimu selama kau belum bisa mengikuti kegiatan klub?"
"Tidak masalah justru bukankah itu bagus jadi kalian masih bisa latihan untuk ke nasional, kan?"
"Haha kau benar juga Kags, aku tidak memikirkannya sampai ke sana"
Kōshi tertawa kecil karena dia tidak memikirkan hal itu sama sekali, "Tapi apa tidak masalah bila dia tidak kita masukkan ke grup chat?" lanjutnya yang seperti minta persetujuan dari Tobio.
"Aku tidak bisa menjawabnya tapi itu terserah kau dan anggota tim yang lainnya, jika kalian ingin memasukkannya maka masukkan saja tapi jika sebaliknya lebih baik jangan"
Kōshi tersenyum kecil ketika dia dapat mendengarkan perkataan Tobio yang tidak singkat seperti sebelumnya walaupun nada suaranya masihlah dingin.
"Baiklah"
Setelah itu Kōshi pun langsung menutup teleponnya dan berjalan ke arah teman setim serta pelatihnya.
"Dia bilang tidak masalah untuk memasukkan Ryuzaki menjadi salah satu bagian dari tim tapi hanya sementara saja sampai dia benar-benar pulih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Became A Antagonist Figure (Kageyama Harem)
Teen Fiction{ORIGINAL STORY} • {TRANSMIGRATION #01} Kageyama Tobio merupakan seorang pemain voli di bangku sekolah menengah atas, dia amat sangat mencintai voli melebihi dirinya sendiri. Selain itu dia pun memiliki 3 orang sahabat yang selalu melindunginya, sel...