Happy reading
***
Wang yibo mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan penuh, sesekali ia akan melirik orang di sebelahnya yg kini semakin pucat dengan tubuh yg dipenuhi keringat.
Takut, perasaan tersebut tentu memenuhi dadanya. Apalagi saat ia melihat bercak merah mulai merembes dari celana pemuda itu.
"Bertahanlah," pintanya pada Xiao zhan yg mulai sulit untuk mempertahankan kesadarannya. Sungguh, Wang yibo benar-benar tertekan saat ini. Baru beberapa saat yg lalu dunia Wang yibo dipenuhi kebahagiaan, dan kini ia justru terperosok dalam keadaan yg seperti ini.
Sesampainya dirumah sakit yg terdekat, Wang yibo dengan asal memarkirkan kendaraanya, ia segera turun dan membuka pintu di sebelahnya kemudian membopong Xiao zhan yg kini sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Dengan membawa seseorang di kedua lengannya, Wang yibo berlari seperti orang gila sambil berteriak memanggil dokter. Para petugas medis yg mendengar kegaduhan itu segera datang menghampiri dengan membawa brankar.
Wang yibo dengan hati-hati membaringkan Xiao zhan diatasnya, dimana setelahnya brankar tersebut diambil alih oleh perawat yg langsung mendorongnya menuju ruang gawat darurat.
"Sebaiknya anda menunggu disini." Salah seorang perawat mencegahnya untuk ikut masuk.
"Tapi-"
"Keberadaan anda didalam tidak akan dapat membantu, yg ada anda hanya akan memperlambat kerja dokter yg sedang menanganinya." Perawat tersebut mencoba memberinya pengertian. Setelah mendengar perkataan perawat tersebut, Wang yibo akhirnya bisa menerima.
Setelah perawat tersebut masuk, pintu ruangan itu pun tertutup rapat untuk waktu yg lama.
Sudah beberapa saat berlalu, tapi sampai detik ini belum ada tanda-tanda pintu tersebut kapan akan terbuka. Dengan perasaan gelisah yg menggerogoti benaknya, Wang yibo dibuat sangat tertekan karenanya, pria itu pun tidak bisa duduk ato pun berdiri dengan tenang.
Derap langkah cepat seseorang menyambangi indera pendengarannya, Wang yibo pun mengangkat wajahnya, dan kini dua orang pria berbeda usia mendekat ke arahnya.
"Bagaimana keadaannya?" Seorang pria paruh baya menanyainya dengan khawatir.
"Anda-.."
"Aku ayahnya." Potong tuan Xiao yg menjawab rasa penasaran dari pria didepannya ini.
Wang yibo menggelengkan kepalanya dengan perlahan, "belum ada seorang pun yg keluar dari sana. Paman, maafkan aku." Wang yibo sungguh sangat merasa bersalah.
"Kenapa kau harus meminta maaf, ini bukan salahmu." Tuan Xiao membantu untuk menenangkannya. Setelah percakapan tersebut, tidak ada lagi obrolan yg terjadi diantara keduanya.
Yubin setia berdiri dalam posisi siaga, sedangkan penampakan kedua orang disampingnya ini terlihat sama, sama-sama gelisah karena harus menunggu tanpa adanya kepastian.
Setelah beberapa saat berlalu dengan penuh ketegangan, akhirnya pintu tersebut pun terbuka. Seorang dokter yg masih mengenakan masker keluar untuk mengabarkan keadaan pasien. Setelah itu, brankar Xiao zhan pun didorong keluar untuk menempati ruang pemulihan.
.
.
."Keguguran? Maksudnya?" Otak pria paruh baya itu pun mendadak blank. Tuan Xiao bahkan sengaja mengorek telinganya demi memastikan pendengaran sedang dalam keadaan tidak bermasalah saat mendengar perkataan dokter didepannya.
Brugh
Mendadak pria disampingnya ini menjatuhkan lututnya menghadap tuan Xiao."Kau-.. kenapa kau melakukan itu?" Tuan Xiao tidak mengerti dengan apa yg dilakukan Wang yibo saat ini.
"Paman, aku-... aku sangat ingin meminta maaf kepadamu atas tindakanku yg tidak sengaja menghamili Xiao zhan." Wang yibo menundukkan wajahnya, pria itu siap dengan segala konsekuensinya yg akan di terimanya, entah makian, atopun amukan darinya, Wang yibo akan siap menerimanya dengan pasrah.
Mendengar pengakuan dari Wang yibo, kepala tuan Xiao mendadak diserang nyeri, pria itu pun memegangi kepalanya, dimana Yubin segera bereaksi untuk segera membantu menyokongnya.
"Astaga, semua ini membuat kepalaku sakit." Ucap tuan Xiao setelahm mengetahui rentetan fakta yg baru ia dengar.
"Paman, aku sungguh minta maaf. Semua ini salahku. Tolong paman jangan pernah menyalahkannya, apalagi sampai menghukumnya. Semua ini adalah murni kesalahanku. Xiao zhan,... dia sungguh tidak bersalah, dia hanya tidak sengaja ingin menolongku, tapi aku justru melakukan hal tercela itu padanya. Paman, aku pasti akan bertanggung jawab. Aku akan segera menikahi putra paman." Wang yibo berkata dengan sungguh-sungguh, dan semua kalimat yg dikatakannya itu membuat tuan Xiao melotot tak percaya.
"Paman, aku tau paman sangat disiplin dalam mendidik Xiao zhan, paman pasti tidak akan segan-segan menghukumnya atas satu kesalahan yg diperbuatnya. Tapi, tolong untuk kali ini jangan paman hukum dia, anak itu sudah sangat menderita, dan sekarang ia mengalami itu juga atas kecerobohanku. Paman, jika anda ingin memberi hukuman, tolong cukup hukum aku saja."
"Hah? Apa maksud anak ini? Hukum, kapan aku pernah memberi hukuman pada bocah tengil itu? Disiplin, kapan aku pernah mendisiplinkannya? Meskipun bocah tengik itu sering membuatku sakit kepala, siapa yg akan berani menegurnya?" Batin tuan Xiao tidak habis pikir.
Tuan Xiao melirik Yubin dengan wajah bingung, dan pria itu juga sama bingungnya, keduanya sama-sama tidak mengerti dengan maksud perkataan Wang yibo.
"Paman, aku sungguh minta maaf. Aku sangat mencintai putra paman, dan aku ingin segera menikahinya, tolong paman berikan restu pada hubungan kami." Wang yibo kembali memohon.
"Tuan Wang, sebaiknya anda berdiri dulu. Kita bicarakan ini nanti, keadaan tuanku saat ini sedang tidak baik, tolong anda jangan menambah sakit kepalanya lagi." Yubin pun akhirnya bersuara.
"Sebaiknya kita bicarakan ini setelah tuan mudaku sadar." Yubin kembali memberinya pengertian.
Situasi rumit ini tercipta oleh Xiao zhan, dan kini pemuda itu belum juga sadarkan diri.
Wang yibo pun akhirnya dapat sedikit bernafas lega setelah mengatakan semua maksudnya pada tuan Xiao, meskipun belum mendapat jawaban setidaknya beban didadanya dapat sedikit berkurang.
Wang yibo pun kini menarik kursi dan duduk disamping brankar, menunggu pemuda itu bangun.
Melihat belum ada tanda-tanda jika putranya itu akan terbangun, tuan Xiao pun menoleh ke arah Yubin, dan hanya dengan lewat gerakan mata, Yubin pun sudah paham apa yg saat ini di perintahkan oleh tuannya itu.
Titisan sang jenderal hantu pun segera pergi meninggalkan ruangan tersebut untuk memburu seseorang.
Tbc.
Sorry for typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Gangster CEO Wang (End In Pdf)
Fanfictioncinta pada pandangan pertama itulah yg Xiao zhan rasakan ketika pertama kali bertemu dengan Wang yibo yg dingin.