5

5.6K 609 60
                                    

Happy reading

***

Xiao zhan terduduk lesu dengan wajah yg ia tempelkan dipermukaan meja, pemuda itu jelas terlihat tidak bersemangat sangat berbeda dengan penampakannya yg kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao zhan terduduk lesu dengan wajah yg ia tempelkan dipermukaan meja, pemuda itu jelas terlihat tidak bersemangat sangat berbeda dengan penampakannya yg kemarin.

"Hey, kau kenapa?" Wujie penasaran.

"Aku galau." Ujarnya malas, lalu memalingkan wajahnya ke sisi lain demi menghindari wajah slengean teman satu bangkunya itu.

"Sudah jangan diganggu, biarkan saja dia begitu. Palingan juga lagi PMS." Ledek Wuxin yg membuat Lei Wujie tergelak mendengar lelucon  pemuda tersebut. Keriuhan yg ada disampingnya itu tidak membuat Xiao zhan tertarik untuk mengomentari candaan keduanya. Xiao zhan kini justru semakin menenggelamkan wajahnya pada perpotongan lengannya, memilih melanjutkan galaunya akibat dua hari tidak bertemu mas Crush.

Menurut info yg ia terima, dalam tiga hari ini pria pujaannya itu sedang berada di Milan untuk urusan pekerjaan, dan itu membuat Xiao zhan merasa sangat rindu pada sosok sang CEO.

"Cintaku terhalang jarak dan waktu." Batinnya nelangsa.

Bel tanda jam istirahat sudah berbunyi, dimana para siswa dan siswi segera menghambur keluar kelas demi melepas penat. Ada yg sekedar memilih duduk dan mengobrol di taman, dan ada pula yg segera berlari menuju kantin demi mengisi perut.

Sedangkan Xiao zhan, pemuda itu tetap berada dikelas seperti biasanya, tapi jika hari-hari sebelumnya ia gunakan untuk tidur. Kini pemuda itu tidak melakukannya, Xiao zhan kini sibuk mengotak-ngatik ponselnya demi melihat wajah pria yg di rindukannya.

 Kini pemuda itu tidak melakukannya, Xiao zhan kini sibuk mengotak-ngatik ponselnya demi melihat wajah pria yg di rindukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duh, kapan sih baliknya. Aku hampir mati karena menahan rindu." Gumamnya sedih sambil mengelus layar ponsel yg terpampang foto CEO Wang.

Obsesi pemuda itu pada sosok sang CEO makin menjadi-jadi, meski keduanya baru bertemu beberapa kali tanpa dan terlibat beberapa obrolan ringan, namun hal tersebut sudah cukup membuat Xiao zhan hampir melayang ke langit ke tujuh.

Istri Gangster CEO Wang (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang