Kok tb2 rame cerita ini wee???
***
Sudah lama Joonghyuk tidak bertemu profesor Dokja. Demi menjaga kerahasiaan mereka, Joonghyuk setuju untuk tidak bertemu sementara. Jadi, saat Dokja memintanya untuk datang dan menemani Gilyoung yang akan datang ke festival, pria itu terlihat sangat bersemangat.
"Profesor, yang kulakukan disini hanya bermain, kan?" Tanya pria itu, memastikan.
"Yah..."
Joonghyuk tersenyum kecil. "Kalau begitu, kabulkan permintaanku."
Dokja melirik Joonghyuk yang menyandarkan kepalanya kesetir dengan ekspresi senang. "Apa yang kau mau, Joonghyuk...?"
"Malam ini, aku mau menginap dirumah."
Dokja sedikit terkejut dengan permintaan tiba-tiba itu. Sejujurnya, ia melihat livestreaming Joonghyuk hampir setiap hari sampai-sampai dia menghafal cara bermain game itu. Dia pikir Joonghyuk tidak mengalami masalah beradaptasi,
Tapi kenapa... dia terlihat seperti sedang memohon?
"Profesor. Hanya seminggu— tidak, semalam saja, aku ingin tidur bersamamu?"
Dokja terkesiap.
Teringat dengan ucapan penuh dosa dari Uriel yang menyuruhnya melakukan seks dengan Joonghyuk apabila ia ragu dengan perasaannya.
Ah, dasar Uriel Gila!
"Ti-tidur?" Dokja sedikit memalingkan wajahnya dengan kaku. "Baiklah, kalau hanya tidur..."
"You know, thats not what i mean."
"Hah?"
Joonghyuk berucap lagi dengan suara pelan, "Profesor, aku hanya butuh kau mengabulkan satu permintaanku. Kau harus menurutinya dan tidak bertanya. Bisa?"
Dokja benar-benar tidak berniat menjadikan Joonghyuk seperti ini, tapi,
Kenapa dia selalu meminta hal-hal aneh saat bersama dengan Dokja?
Meskipun Dokja tidak tahu apa yang diinginkan Joonghyuk darinya, Dokja dengan canggung mengangguk dan menjawab, "Kalau kau berhasil menyelesaikan masalahnya Gilyoung... aku akan pertimbangkan."
"Oke." Joonghyuk dengan sigap membuka sabuk pengaman mobilnya dan memakaikan topi dikepalanya sendiri. "Aku akan memenangkan seluruh gamenya dan memberi pelajaran pada orang-orang yang mengganggu Gilyoung."
Dokja tersenyum dengan manis. "Semangat. Aku akan merekam kalian dari kerumunan!"
***
Pertandingannya dimenangkan oleh Joonghyuk dan Gilyoung. Yang membuat Dokja semakin yakin untuk mengusut kasus penghinaan kepada Gilyoung adalah karena selagi perlombaan,
Beberapa anak mencoba mensabotase Joonghyuk dan Gilyoung. Terlebih, mereka dibantu ayah dan ibunya.
Mereka memberikan alat yang rusak dengan sengaja kepada Joonghyuk dan Gilyoung untuk mengulur waktu selama alat mereka diganti.
Dasar licik.
Tapi, Dokja tidak menyangka Joonghyuk akan jadi lebih licik lagi. Dia sengaja menggunakan mesinnya untuk memenangkan setiap lomba meski ada beberapa yang dicurangi. Dan kemudian protes kepada penyelenggara, kepala sekolah mengenai kendala yang mereka hadapi saat perlombaan,
Awalnya mereka tidak mau mengaku dan mengelak. Tapi, Dokja kemudian muncul dan menunjukkan semua video dimana Joonghyuk dan Gilyoung disabotase.
KAMU SEDANG MEMBACA
YJH 0.9
FanfictionDihari dimana Dokja hampir menyerah menyempurnakan robot buatannya, percobaannya yang ke 99.99 dengan luar biasanya berhasil. Bahkan melebihi harapannya. Tapi... entah kenapa, robot ini... terlihat sangat terobsesi dengan Dokja?