tw// sexual assault
"Slot?" Dokja sedikit terlonjak begitu menerima telepon dari Yoo Joonghyuk pagi ini.
Iya,
Robot itu mengiyakan dari seberang telepon, "Temanku bilang itu cara cepat menghasilkan uang."
Kim Dokja mengurutkan keningnya, frustasi. Dia tahu kalau dia memang berharap kalau Yoo Joonghyuk akan gagal, tapi tidak begini. Tidak dengan cara bodoh begini. "Jangan bercanda, Yoo Joonghyuk..."
"Aku serius." Robot itu terlihat sangat yakin. "Disini ada hadiah sampai 100 miliar sekali spin. Aku akan cepat kaya jika memainkan ini."
"Tidak, maksudku..." Kim Dokja terlihat sangat frustasi. Padahal Yoo Joonghyuk itu memiliki new level kecerdasan yang belum ada tandingannya, tapi kenapa dia malah jatuh ke perangkap seperti itu dengan mudahnya?
Slot,
Atau yang biasa mereka sebut judi online. Mempertaruhkan sejumlah uangmu diatas meja judi dan menunggu nasibmu ditentukan oleh layar genggam. Bagaimana bisa Yoo Joonghyuk berniat menghasilkan uang dari sana?
"Tenang saja, profesor. Aku tidak akan kalah."
"Yoo Joonghyuk... lebih baik kau lanjut saja live gaming. Slot itu tidak bisa menghasilkanmu apa-apa. Game itu penuh tipuan dan permainan dari para mafia kelas kakap!"
"Prof." Yoo Joonghyuk memanggilnya dengan suara rendah, "Kau mengkhawatirkanku? Terimakasih."
"Kau akan tetap main slot itu?"
"Ya."
Dokja kehabisan kata-kata. Tidak ada yang bisa mengubah pikiran Yoo Joonghyuk kalau sudah begini.
***
Pertemuan petinggi-petinggi militer sebenarnya membuat Kim Dokja sedikit malas. Tapi Lee Hyunsung memaksanya hadir dengan wajah memelasnya. Memang, Dokja tidak akan bisa menghindari pertemuan bisnis seperti ini, apalagi jika dia sekarang independen. Dulu, dia bisa saja membiarkan Han Myungoh mengambil spotlight dan menggantikannya pergi kepertemuan semacam ini, tapi kali ini...
Tidak,
Bagaimanapun juga, Dokja tahu suatu saat nanti dia harus bertemu mereka.
Para investor.
Masih belum banyak yang memercayai Dokja, dan meskipun mereka hanya menginvestasikan sedikit uang di proyek senjata skala besar itu, ini bisa jadi langkah awal kepada mereka untuk memercayai Dokja lebih dalam lagi. Tidak ada gunanya dibenci dihari pertama bekerja.
Namun, Kim Dokja mengeratkan kepalan tangannya. Dokja tidak bisa berhenti menggemeletukkan gigi.
Sejujurnya, untuk dikatakan fobia sosial, ini sudah terlalu parah dan Kim Dokja tahu itu.
Perlahan, langkah kakinya datang memasuki ruangan megah yang berisi para petinggi militer dan pejabat negara. Semuanya berpakaian rapi dan menyapanya dengan senyum,
Tapi,
Dokja... tidak merasa tenang. Tatapan mereka yang seolah menelanjanginya, menelisik dan meneliti dirinya membuat Kim Dokja tidak tahan. Dia mengerti, kalau dia bintang acara itu malam ini. Tapi dia masih saja takut.
"
Dokja, perkenalkan, ini adalah atasanku." Hyunsung memperkenalkan atasannya dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
YJH 0.9
FanfictionDihari dimana Dokja hampir menyerah menyempurnakan robot buatannya, percobaannya yang ke 99.99 dengan luar biasanya berhasil. Bahkan melebihi harapannya. Tapi... entah kenapa, robot ini... terlihat sangat terobsesi dengan Dokja?