#24

15K 1.4K 156
                                    

Kalo kalian ga banyak komen dan vote, part 1900+ words ini bakal aku sembunyikan. Haha!





***

Bagaimana Yoo Joonghyuk tidak terangsang? Kim Dokja saat ini hanya memakai celana pendek putih dan kemeja transparan putih yang terlihat akan robek jika ditarik sedikit saja. Tidak pakai dalaman, dan warnanya saja tidak berbeda jauh dengan kulit putih pucat Kim Dokja.

Rasanya ingin...

Yoo Joonghyuk membuat tubuh yang mulus dan putih seperti kanvas ini dipenuhi oleh gigitan dan hisapan,

Ingin dia mengotori Kim Dokja sekarang dengan tanda-tanda buatannya.

Saat Yoo Joonghyuk berhasil melepas celana pendek itu dari Kim Dokja, paha mulus dan putih polos itu terlihat jelas seluruhnya. Kim Dokja menutup matanya dengan lengan kirinya, membiarkan Yoo Joonghyuk melakukan apapun, terserahlah.

Sesaat setelahnya, Yoo Joonghyuk membuka kancing kemeja Kim Dokja. Dan menghisap kecil puting dadanya, sengaja memancing agar Kim Dokja terangsang.

"Jangan digigit, Joonghyuk." Dokja memegang kedua pipi Yoo Joonghyuk pelan ketika merasakan Yoo Joonghyuk menyentuh putingnya dengan gigi, tapi tidak terlalu sakit, sih.

Tangan kekar itu kemudian, membuka paha Dokja semakin lebar, membuat Kim Dokja memerah malu, karena sekarang kakinya terbuka lebar dengan adanya Yoo Joonghyuk ditengah tengah kakinya yang terbuka. Yoo Joonghyuk menarik tubuh Dokja mendekat, hingga ia bisa merasakan bagian bawahnya bersentuhan langsung dengan celana bahan milik Yoo Joonghyuk.

Joonghyuk, kini menaruh kedua kaki Dokja di atas punggungnya disebelah kanan, memegangnya erat, sembari menuangkan cairan berwarna merah muda di antara selangkangan Kim Dokja.

Anak ini benar-benar belajar, rupanya.

Sebelah tangannya memegangi kaki Kim Dokja agar tidak banyak bergerak, dan satu tangannya... mengelus-elus cincin anus Kim Dokja sembari menyebarkan gel cinta itu keseluruh bagiannya.

"Hyuk-ah." Kim Dokja sedikit berjengit ketika kemudian Yoo Joonghyuk memasukkan telunjuknya kesana. Itu baru telunjuk, tapi, jemari Yoo Joonghyuk itu sangat panjang dan dua kali lipat lebih besar darinya.

Ketika Yoo Joonghyuk memutarkan tangannya disana demi mengoleskan cairan itu lebih dalam,

Kim Dokja sontak mendesah ketika Yoo Joonghyuk tak sengaja menekan titik sensitifnya. "Angh!"

Mendengar rintihan merdu dari Kim Dokja, Yoo Joonghyuk menatapnya dengan tatapan terkejut. Dia menambah jemarinya lagi disana, profesor Dokja tiba-tiba saja menyempitkan anusnya, terkejut ketika dua jemari panjang milik Yoo Joonghyuk masuk dan membuat tempat sempit disana terbuka lebih lebar agar dua jarinya masuk.

"Haa....!" Kim Dokja bisa gila lama-lama.

Kalau kalian tanya Yoo Joonghyuk, dia- lebih dari Kim Dokja, melihat suara suara mesum yang dikeluarkan profesornya, wajah frustasi dan sensasi hangat dan menjepit jarinya itu,

Sukses membuat tali pertahanan dirinya putus. "Prof, ayo."

Dia melepas jarinya sebentar. Dan menarik pinggang Dokja. Membawanya kepelukannya. Yoo Joonghyuk menggendong Kim Dokja yang bingung dengan gerakan tiba-tiba itu, kekamar Dokja.

Dokja bisa melihat Yoo Joonghyuk sama sekali tidak berkata apapun, rahangnya menegas dan matanya fokus kedepan. Lalu, kejantananya yang menegang dibawah sana,

Yoo Joonghyuk benar-benar tidak akan melepaskannya kali ini.

Setelah mereka sampai dikamar Dokja, Yoo Joonghyuk membaringkan Kim Dokja dikasurnya. Tapi dia tidak langsung bergabung, melainkan mencari kunci kamar Dokja dan kemudian menguncinya. Belum cukup, dia bahkan mendorong meja kerja Dokja agar menutupi pintu itu, dan melemparkan kuncinya kesembarang arah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YJH 0.9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang