trauma

6.5K 326 5
                                    

"mereka kan amanda sama Karel" ucap Zia

"Iya dek, itu mereka ngapain yah berduaan di sana" tanya Gibran

Zia berpikir....tak lama berpikir akhirnya dia tau apa yang sedang terjadi ia tersenyum miring lalu berjalan mendekat ke arah 2 sejoli itu

Ekhmmmm

Deheman seseorang mengalihkan perhatian dua sejoli yang sedang berduaan

"Ada yang kemakan omongan sendiri nih" sindir Zia

"Z-zia Lo kenapa ada di sini" gugup Amanda

"Ya terserah gw lah, lagian Lo pikun ape gimane nih perasaan baru tadi pagi babang Gibran bilang mau ajak gw ke pasar malam masih muda kok udah pikun" ucap Zia

"Oh-oh i-iya gw lupa hehe" cingiran Amanda

"Lo berdua juga kenapa berduaan disini" tanya zia

"Ki-kita ga sengaja ketemu tadi Iyah iyah ngak sengaja ketemu iya kan rel" ucap Amanda sambil bertanya kepada Karel seraya mengkode dengan mengedipkan matanya

"Lo kelilipen man?" Tanya zia yang melihat Amanda berkedip kedip

Sedangkan gibran di sana hanya diam menyimak pembicaraan mereka sambil bersandar di tiang kedai seafood itu sambil bersedekap dada

"Ah...iya zi ini kelilipan tadi ada debu" serkas Amanda berbohong sambil pura pura kelilipan dengan menggosok gosok matanya

"Affah iyahh?"

"Iya zi, iya kan rel" jawab amanda serta bertanya kepada Karel sambil menyenggol lengan kiri Karel

"Ah..i-iya zi" jawab Karel sambil tersenyum kikuk dan Amanda pun ikut tersenyum kikuk

Zia yang melihat keduanya begitu gugup saat terciduk olehnya pun meledakkan tawanya karena menurutnya wajah mereka berdua itu lucu sekaleh dengan senyuman terpaksa nya itu tambah membuat perut Zia tergelitik

"Ekting Lo berdua buruk sekali Lo sama sekali ga bisa berbohong sama gw ahahaha seharusnya Lo berguru sama Mita minta ajarin akting sama berbohong dia kan suhunya ahahah" tawa Zia lepas sambil meledek Amanda dan Karel membuat semua orang yang ada di sekitar sana menatapnya heran karena tertawa kencang sekali sampai mengalahkan musik DJ trampolin

Zia yang melihat orang-orang melihat bingung ke arahnya pun malah tersenyum tanpa malunya malah sekarang yang sedang menahan malu ialah Gibran, Amanda, dan Karel mereka bertiga menunduk menahan malu karena ulah Zia

Sedangkan sang empunya malah santai-santai duduk di depan Amanda dan Karel sambil menangkring satu kakinya ke atas kursi

"Gimana kalo Jesica sama Sandra tau yahh???" Pancing Zia menjahili Amanda

"Plis lah zi jangan beri tau mereka berdua yah nanti gw diejek Mulu Ama mereka terutama jesica pasti dia paling heboh sama paling puas ngetawain gw" pinta Amanda

"Emmm gimana yahh??" Pikir Zia

"Plis zi ntar gw bakal lakuin apa pun yang Lo mau deh" rayu Amanda

"Beneran apa pun?" Tanya zia memastikan

Sedangkan Amanda hanya mengangguk cepat berharap Zia mau tutup mulut

"Oke deh, syaratnya Lo harus kerjain semua tugas sekolah gw semuanya tanpa terkecuali selama seminggu" ucap Zia yang membuat Amanda melototkan matanya

"Ya ga gitu amat lah zi masa semuanya sih mana lama banget 2 hari aja yah" tawar amanda

"Mau atau gw bilang Jesi sama Sandra" ucap Zia memberi pilihan pada amanda

transmigrasi fazeya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang