petakilan

2K 113 0
                                    

Sebelum baca lebih baik berbagai vote buat author yah, jangan pelit

------------------------HAPPY READING------------------------

"mommy, bang Leo melek" pekik Zia saat melihat mata sang Abang yang sedang berbaring di depannya terbuka

Mommy Nisa dan yang lain bergegas menghampiri Zia dan Leo untuk memastikan apakah Leo sudah sadar?

"Leo udah sadar?" Tanya mommy Nisa

"Udah tadi mom, tadi Zia liat Abang melek tapi kok nutup lagi? Apa Abang merem lagi pas denger suara Zia?" Bingung Zia Polos

Leo yang sedang pura pura belum sadar pun menahan tawanya agar tidak ketahuan zia

"Bisa jadi itu, kamu kan suaranya cempreng" ucap mommy Nisa

"Heh sembarangan" bantah Zia

"Tapi bener sih" cicitnya membuat semua orang yang ada di sana menahan tawanya mati Matian

Leo mengintip sedikit ekspresi Zia saat ini, naas Zia malah memergokinya

"Mom, mom itu tadi bang Leo ngintip ih, bang Leo pura pura mati nanti mati beneran tau rasa" adunya kesal sambil menunjuk Leo

Seketika Leo langsung membuka lebar matanya lalu melotot ke arah Zia

'ternyata keinginan gw buat bang Leo bangun dan melotot kesampean juga' gumam Zia dalam hati

"Kamu doain Abang mati?" Tanya Leo tak percaya dengan mulut terbuka lebar sambil memegang dadanya biar kelihatan sedihnya

"Siapa juga yang doain, itu juga tutup tuh mulut keselek lalet baru tau rasa" ketus Zia

Leo langsung saja menutup mulutnya

"Kok Abang bangun?" Tanya Zia

"Kamu ga mau Abang bangun?" Tanya Leo

"Ngak sih, cuma kan enakan tidur terus mimpi nikah sama bright kan indah begete" ucap Zia menghayal sambil menangkup kedua tangannya namun Leo salah menangkapnya

"Ekhmm, Abang cowo zi dan Abang masih normal gak mau sesama batang"

Zia yang melihat abangnya itu salah mengartikan ucapannya pun berniat menggodanya

"Siapa tau Abang belok ya kan?" Ucap Zia yang mendapatkan pelototan tak terima dari Leo sedangkan yang lain malah ketawa membuat Leo semakin kesal

'masa baru bangun udah di nistain aja sama ni keluarga' gumam Leo kesal dalam hatinya

"Abang ga belok yah, Abang masih suka lubang" ketus Leo

"Yaudah kalo Abang suka lubang, kenapa ga pake lubang Idung bang Zidan ajah?" Usul Zia yang sekarang Zidan sudah melotot e arah zia

"Kok Abang di bawa bawa sih" kesal Zidan

"Mana muat lah sama tuh lubang idung aye aye yang kecil, ya emang Abang suka yang sempit tapi ga sekecil pilus juka kali" protes Leo

"Takan siapa tau gitu, bisa jadi kan punya Abang kecil"

Leo melotot kan matanya kesekian kalinya mendengar ucapan Zia

Kedua orang tua mereka yang mendengar pembicaraan anak anaknya yang tidak baik pun menegurnya

"Kalian kenapa bahas begituan? Gabaik tau, dosa" omel mommy Nisa

"Kayak sendiri nya kagak gitu" sindir Zia sinis

"Heh mommy itu ga kaya gitu yah, mommy itu suci, baik hati, tidak sombong, lembut pokoknya Mah sempurna" sangkal mommy Nisa seraya membual padahal mah kenyataannya berbeda jauh

transmigrasi fazeya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang