Zia tak berpikir lama langsung keluar dari kamar sang kakak lalu turun menghadapi Gibran yang sedang diajak ngobrol sang mommy
Tak banyak bicara Zia langsung menarik tangan gibran mengajak nya keluar
"Eh, eh mau di bawa kemana mantu mommy hey hey Zia" teriak mommy Nisa yang melihat Zia menarik Gibran keluar tanpa berpamitan kepadanya
"Kalo mau ngobrol ntar aja mom, emergency ini" balas teriak Zia
Mommy Nisa pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang putri
"Dek, kita mau kemana?" Tanya gibran bingung
"Kita ringkus tikus got sialan itu" ucap Zia dengan senyuman miringnya membuat Gibran heran siapa tikus got yang Zia maksud?
"Tikus got siapa dek?" Tanya gibran
"Ckk, ayolah babang masa nga ngerti sih ya orang yang udah main main mengusik kehidupan dedek sekaligus orang yang sudah membuat manda masuk rumah sakit" ucap Zia penuh kebencian
Gibran yang paham dengan siapa yang Zia maksud pun mengangguk kan kepalanya mengerti
"Alamatnya?" Tanya gibran setelah menaiki motor besarnya
"Apartemen, jalan angrek no 3" jawab zia di balas anggukan oleh Gibran
Zia pun langsung menaiki motor Gibran dan mereka langsung melesat pergi meninggalkan mansion FAMUDRA
Saat di perjalanan Zia meminta Rainer untuk mengirim 2 anak buah Rainer datang menyusul Zia dan gibran yang sudah lebih dulu menuju tempat target, Zia meminta ke dua orang itu untuk membantu membawa jalang itu ke markas sang kakak ia tak ingin langsung membunuh nya ia ingin sedikit bermain main dulu sebelum menjadi malaikat maut untuknya
25 menit di perjalanan akhirnya Zia dan gibran sampai di tempat yang di tuju, langsung saja mereka masuk kedalam apartemen itu tadinya sih ada pengawal yang berjaga di depan tapi sudah di tangani kedua anak buah Rainer
Menurut informasi dari sang kakak, pelaku berada di kamar lantai 2 gegas Zia dan gibran langsung menaiki tangga
Saat sudah berada di depan kamar target Zia dan gibran saling pandang ketika mendengar suara laknat dari dalam kamar. Terdengar suara desahan dari sang cewe memangil nama (om Candra) yang membuat Zia ingin muntah
Brakkk
Tanpa ba-bi-bu Zia langsung mendobrak pintu, bukan Gibran yang dobrak melainkan Zia (mantep juga nih Zia) sedangkan gibran melongo karena sang pacar tak memberikan aba aba biar dia saja yang mendobrak nya takut Zia kesakitan pasalnya baru kemaren dia jatuh dari motor
Dua insan yang sedang berada di dalam pun terkejut karena ada yang mengganggu aktivitas panas mereka, sang pria yang sedang bersenang-senang dengan si wanita pun menggeram marah karena ada yang berani mengganggu kesenangannya
"Brengsek, siapa yang berani ganggu kesenangan gw keparat" pekik sang pria berperut buncit yang umurnya mungkin sekitar emmm 1000 abad eh 52 tahun
"Z-zia" cicit sang wanita terkejut, gugup sekaligus takut jika kebusukannya selama ini akan terbongkar
Prik prok prok
Zia bertepuk tangan melihat pemandangan didepannya yang sangat sangat amat menjijikan
Gibran langsung saja menutup mata sang kekasih lalu berteriak kencang ke arah sang pria tua bau tanah itu
"Pakai bajumu sialan" pekiknya
"Udah belum sih babang" decak Zia malas (kelamaan aelah)
Melihat pria itu sudah memakai pakaian lengkap nya gibran pun mulai menarik tangannya yang menutupi pemandangan zia
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi fazeya (End)
Teen FictionSeorang gadis cantik meregang nyawa karena tersedak baso Aci, zeya kira ia akan pergi ke Rahmatullah Ia belum siap ia masih banyak dosa juga ia belum kawin masa koid sih?. Tapi ternyata ia diberi kehidupan kedua di dalam tubuh ratu bully yang dibenc...