kebenaran

2.4K 92 1
                                    

HAPPY READING
____________________

FLASHBACK ON

________________

sepasang kekasih terlihat sedang berduaan di dalam sebuah kamar yang terbilang megah, mereka asyik bercanda dan tertawa seakan melepas semua beban yang mereka punya

Mereka nean Daryono dan Monika angelyta orang tua dari meta dan neto, hari ini orang tua meta dan neto memilih mengosongkan jadwal mereka untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, tapi meta dan neto memilih pergi ke mall

Orang tua meta juga mengundang orang tua Zia untuk menemani mereka bersantai karena memang mereka sahabatan dari SMA

"Nis, kamu kesini yah sama suami kamu, kita kumpul kumpul dulu sebelum jadwal aku dan suami aku padat lagi, udah lama loh kita ngak ngumpul" ucap Monika dari telepon

"Oh kamu lagi free yah? Yaudah, aku sama suami aku kesitu yah, tungguin yah jangan makan semua cemilannya" canda mommy Nisa

"Hiss kamu ini nis, mana ada aku makanin semuanya" ucap Monika yang terlihat kesal

"Siapa tau, itu kan kebiasaan kamu dari SMA, ahahaha"

"Udah ah males kamunya ngejek aku Mulu ishh, cepet aja lah kesini biar aku kasih kamu pelajaran"

"Wih pelajaran apa nih?, IPA apa IPS?" 

"Pelajaran bahasa Mandarin"

"Serius?, Emang kamu bisa? Aku sih ga yakin, orang bahasa Inggris aja masih belepotan apalagi Mandarin" ejek mommy Nisa

"Ckk, Taulah cepet aja kesini"

Tut

Monika langsung menutup sambungan terleponnya karena terlalu kesal dengan sahabatnya itu yang hobi sekali mengejeknya

BRAKKK

Baru saja Monika menutup teleponnya tiba-tiba terdengar suara gaduh dari lantai dasar, gegas Monika memeriksa apa yang sedang terjadi di bawah sana

Saat baru sampai di tangga ia melihat pemandangan yang membuat nya mematung dan jantungnya seakan berhenti berdetak, kakinya lemas tak dapat mempercayai apa yang ia lihat sendiri

Ia luruh kebawah melihat sang suami sudah di penuhi darah di seluruh tubuhnya, tetapi ia tau suaminya itu masih hidup

"Mas nean" pekik Monika histeris

"M-monika, cepat pergi dari sini cari an-nak anak dan pergi ke rumah Haris, di sana b-banyak penjagaan yang k-kuat" ucap nean dengan sisa sisa tenaganya

"Ngak mas, kalau aku pergi kamu juga harus pergi" tolak Monika yang emang dasarnya keras kepala

"Wah, wah, wah, siapa yang datang ini? Anda sangat cantik nyonya mari kita bersenang-senang sambil menunggu kematian suami anda ini datang" ucap salah satu dari orang orang berpakaian hitam itu

"Tidak, tidak Monika cepat kabur, cari bantuan pergi Monika, pergi" desak panik nean

Sedangkan Monika binggung, mau meninggalkan suaminya tapi ia tak tega, bagaimana bisa ia meninggalkan orang yang sangat ia cintai sendirian di ambang maut seperti ini, dimana janjinya dulu saat pernikahan untuk terus berada di samping suaminya itu sampai ajal menjemput?

transmigrasi fazeya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang