15 • TAMU PESTA

531 60 2
                                    

• 15 •
Besinar terang seperti ikan dengan lampu di dasar laut.

•••

"Bagaimana bisa aku pergi sendiri, dan kamu tidak masuk?" Nia masih bercakap dengan wanita yang duduk di dalam mobil.

Sedari tadi, Mari terus meminta Nia untuk masuk ke dalam, tempat pesta tersebut sedang berlangsung.

"Aku tidak diundang. Hubungi aku jika kamu sudah selesai," kata Mari mulai menyalakan mesin mobil. "Aku mau ke pergi ke suatu tempat sekarang, jadi di dalam sana ... kamu bersenang-senanglah!"

"Baiklah, doakan aku!" Nia akhirnya pasrah, ia melepaskan kepergian Mari dengan berat hati.

"Tentu saja! Semangat!" Mari memberi dukungan penuh.

"Tentu, harus semangat! Karena, aku adalah ondel-ondel tercantik di pesta ini." Nia menarik napas dalam, meyakinkan dirinya.

Namun, saat ia berbalik untuk meminta pendapat Mari lagi. Mobil itu sudah bergerak keluar dari area parkiran.

"Sial, bagaimana bisa dia pergi secepat itu?" gumam Nia kesal sendiri.

Mendengar suara klakson dan sinar terang dari mobil, Nia yang menghalangi jalan segera menepi.

Masih berdiri di tempatnya, mata Nia tertuju pada pemilik mobil tersebut.

"Kenapa dia natap aku?"

Sesuai dugaan Nia, pria itu tidak hanya menatapnya. Tetapi, juga berjalan ke arahnya.

"Ada apa? Kamu butuh sesuatu?" tanyanya, melihat Nia kesulitan.

Nia menggeleng cepat. Tidak merespon apapun, pria itu beranjak bergerak ke arah pesta di dalam yang terdengar berisi bahkan sampai ke luar.

Tapi, tunggu? Nia berlari lalu mencegat pria itu.

"Kamu juga tamu pesta?"

Pria itu mengangguk.

"Itu bagus! Bisakah kita masuk bersama, aku sedikit gugup dan malu," pinta Nia berani. Melihat wajah dan kepribadian pria itu, sepertinya dia orang baik.

"Of course, beautiful lady."

Nia hanya tersenyum kecil, mendengar pujian norak tersebut.

Tiada angin tiada hujan, pria itu memberi kode agar Nia dapat dengan bebas menggandeng lengannya.

Bukan ide yang buruk. Di lautan mereka juga berpesta, punya pasangan di pesta tentu lebih baik dari pada sendirian.

"Thanks," kata Nia tidak sungkan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Putri Duyung Mencari Atlantis (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang