• 35 •
Dua alam yang berbeda, tidak akan sama•••
"Kak, harus banget ya kita ke rumah sakit lagi," rengek Nia benar-benar benci tempat berbau obat-obatan ini.
"Kamu harus ketemu Dokter Kevin. Bagaimana dalam situasi kayak gini, kamu malah mewarnai rambutmu!"
Kaki Nia tidak bergerak jika bukan karena ditarik oleh Sean. Pada akhirnya ia tiba di ruang seorang pria yang sangat Nia benci, yaitu orang yang tega menyuntiknya beberapa kali selama ia dirawat di rumah sakit.
Sean duduk di sebelah Nia, ingin mendengar hasil dari pemeriksaan sang dokter.
"Nia baik-baik saja, malah kondisinya semakin membaik." Dokter Kevin buka suara.
"Nah, kan, sudah kubilang, Kak!"
Sean mengabaikan Nia, setidaknya ia lega saat mendengar perkataan Dokter Kevin.
"Tapi, Dok. Saya nggak akan disuntik lagi, Kan?" tanya Nia waspada.
Dokter Kevin tersenyum lebar, lalu menggeleng. Pria berwajah rupawan di usianya yang berkepala empat itu, menyodorkan secarik kertas pada Sean.
"Ini vitamin saya sudah resepkan untuk Nia."
Dua kakak beradik itu bangkit, namun tiba-tiba saja pria berjas putih itu ikut bangkit.
"Apa boleh saya berbicara berdua dengan Nia?"
Sean sempat bingung dengan permintaan mendadak Dokter Kevin. Namun, pada akhirnya Sean setuju. Mungkin terapi dan pemeriksaan tambahan yang akan didapatkan oleh sang adik.
Nia kembali duduk di kursinya.
"Apa sekarang Dokter berubah pikiran dan akan menyuntik saya?"
Dokter Kevin kembali menggeleng.
"Saya mau bertanya soal Marie."
Kening Nia berkerut, sepertinya dokter di depannya ini mengenal sosok Marie dengan baik.
"Apa itu?"
"Di mana dia sekarang?"
"Dia sudah pergi."
"Ke mana?"
"Ke tempat yang sangat jauh."
Dokter Kevin mengusap wajahnya gusar. Menimbulkan keingintahuan Nia untuk mengetahui hubungan yang dimiliki oleh penyihir paling kesepian di laut dan dokter tampan di hadapannya ini.
"Sebenarnya, apa hubungan Dokter Kevin sama Marie?"
"Dia sahabat saya."
"Serius, Dok? Kok bisa?"
Nia tidak tahu jika seorang Marie Alonnes punya sahabat di daratan. Terlebih sahabatnya adalah seorang dokter muda dan tampan.
"Kami dulu teman sekelas di fakultas kedokteran."
Nia takjub. Ia hampir tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Dokter Kevin.
Lalu apa hubungan yang dimiliki keduanya, apa yang terjadi?
"Ceritakan apa yang terjadi antara kalian, Dok!"
"Saya akan melakukannya, jika kamu membantuku menemukan Marie."
Nia setuju dengan tawaran Dokter Kevin, lagi pula ia sudah tahu di mana keberadaan Marie Alonnes. Dia mana lagi, kalau bukan di goa kegelapan.
"Marie punya anak dari kekasihnya John, tetapi John meninggalkan Marie begitu saja. Saat itu Marie hancur, dia memiliki seorang putra berwajah rupawan. Marie berpesan pada saya, bahwa dia ingin pergi ke tempat yang jauh dan memerintahkan saya untuk mengirim putranya ke panti asuhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Duyung Mencari Atlantis (COMPLETED)
Teen FictionCardenia adalah seorang putri duyung, ia meminta penyihir laut untuk menemukan Atlantis, tunangannya. Karena sebentar lagi, pernikahan mereka akan dilaksanakan dan Cardenia sangat menyukai Atlantis. Meski, ia tahu bahwa Atlantis memilih kabur denga...