• 28 •
Bicara tentang dia, itu sama sekali tidak buruk•••
"KITA PUTUS!" kata Nia berterus terang. Ia merinding saat mengingat kembali beberapa memorinya yang ia lihat saat tengah membaca pikiran pria itu.
Juna tidak sempat menahan gadis itu. Ia masih terlihat syok untuk menerima kenyataan yang telah terjadi. Gadis itu, telah mencampakannya.
Entah apa yang terjadi, hingga tatapan Nia berubah sedingin es padanya. Padahal, kemarin mereka masih baik-baik saja.
Nia kesal bukan main, ia harus menemukan pria lemah sebagai target untuk mendapatkan cinta yang tulus dari pria daratan. Siapapun itu tidak masalah.
"Eh, kamu!" panggil Nia, pada laki-laki berkacamata yang sedang duduk di taman seorang diri.
Pria itu mendongak, memperbaiki letak kacamatanya yang merosot.
"Kamu mau jadi pacarku tidak?!" tembak Nia tidak pandang bulu. Berdoa dalam hati, agar pria culun itu menerima tawarannya.
Mulut Nia terbuka separuh. Pria itu tidak ragu untuk menggeleng, lalu lanjut membaca bukunya.
"Ish, ngeselin!" gumam Nia. Kakinya kembali beranjak menemukan target berikutnya.
"Junior!" panggil Nia.
Pria yang sedang berjalan bersama dua orang temannya itu menatap Nia bingung.
"Karena Fely membuangmu demi pacar barunya. Lebih baik, kamu pacaran denganku saja!"
Mendengar hal itu, Junior tetawa dengan dua temannya tersebut.
"Jadi, apa jawabanmu?!" tuntut Nia tidak sabaran.
"Gimana, nih?" Junior bertanya pada dua temannya yang tampak cengengesan.
"Kalau Junior, tidak mau. Kalian saja, jadi pacarku!" tambah Nia lagi, sambil menatap dua pria di kanan-kiri Junior secara bergantian.
Mendengar tawaran tidak masuk akal itu lagi. Tiga pria itu kembali tertawa, merasa terhimbur dengan tingkah aneh gadis itu.
"Nia, ikut gue!" Tubuh Nia bergerak, seseorang meraih tangannya dan menarik dirinya paksa meninggalkan ketiga pria tersebut.
•••
Atlantis menarik Nia, gadis itu lebih seperti mempermalukan dirinya sendiri di hadapan banyak orang. Ia benar-benar tidak tahan melihatnya.
"Atlantis, kamu merusak rencanaku!" Nia menepis tangan Atlantis kasar.
"Rencana apa?"
"Aku perlu menemukan kekasih baru!"
"Bukannya lo pacaran sama Juna?!"
"Kami sudah putus tadi, lagi pula Juna tidak mencintaiku! Dia berbohong."
Atlantis memijat pelipisnya. Kepalanya mendadak pusing.
"Lalu, itu alasanmu berkeliling dan menyatakan cinta pada banyak orang?"
Tanpa ragu, Nia mengangguk. Membenarkan seluruh pertanyaan yang dituduhkan Atlantis padanya.
"Itu lebih kayak mempermalukan diri lo sendiri."
"Tidak masalah. Lagi pula aku sudah tidak punya rasa malu, semua orang juga mengenalkan sebagai cewek gila, sinting atau orang yang menderita amnesia."
Atlantis mengusap wajahnya gusar. Perdebatan kali ini, sepertinya akan panjang.
"Terserah lo, deh!" kata Atlantis terlihat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Duyung Mencari Atlantis (COMPLETED)
Teen FictionCardenia adalah seorang putri duyung, ia meminta penyihir laut untuk menemukan Atlantis, tunangannya. Karena sebentar lagi, pernikahan mereka akan dilaksanakan dan Cardenia sangat menyukai Atlantis. Meski, ia tahu bahwa Atlantis memilih kabur denga...