29 • TEBAK-TEBAKAN

495 54 2
                                    

• 29 •
Aku memberi tanda, tapi kamu tidak mengerti. Aneh!

•••

"Fely!" Suara baritone itu menggema mengisi seluruh ruangan. Suasana tegang tampak terasa di dalam keluarga William.

Gadis remaja yang hendak beranjak dewasa itu, tidak terima dengan perintah sang ayah. Sejak kecil, ia selalu menjadi gadis yang penurut namun untuk pertama kalinya gadis itu membantah dan menolak dengan keras.

"Kalian harus merestui hubunganku dengan Kak Haiden!" Gadis cantik itu membalas sang ayah.

"Memang Haiden bicara apa padamu, sampai kamu terpikat seperti ini." William marah besar.

"Kak Haiden selalu ada untuk aku, Dad!"

"Tidak! Konstribusi apa yang akan kamu berikan, jika menikahi Haiden. Itu tidak akan memberikan dampak besar pada keluarga kita!" William teguh pendirian, sudah yakin untuk menjodohkan anak gadisnya itu demi kepentingan bisnisnya.

"Aku ini anak kamu, Dad!" teriak Fely nyaring. Mia--maminya tampak khawatir dengan pertengkaran hebat ayah dan anak itu.

"Setidaknya buat dirimu berguna!"

"Aku mencintainya, Dad. Aku tidak mau menjalin hubungan dengan orang lain." Fely mengutarakan isi hatinya. Namun, William sama sekali tidak peduli.

Fely menangis sejadi-jadinya, ia tahu betul keputusan William tidak mudah diganggu gugat. Apapun yang terjadi sang ayah akan selalu menang.

Pelukan hangat Mia, membuat Fely semakin terisak.

"Kamu tahu bagaimana kerasnya, Daddy. Kamu harus menurut, Mommy tahu itu berat ...."

"Aku nggak mau, Mom ...."

"Namanya Atlantis, dia yang akan menjadi tunangan kamu. Dia anak Om Ezril, anaknya baik. Mungkin, saat kamu mengenalnya kamu akan suka padanya." Mia memberitahukan.

Semenjak saat itu, kehidupan Fely berubah. Ia mulai melampiaskan amarahnya pada orang lain.

Karena Fely tidak bisa membatalkan pertunangannya. Ia akan berusaha keras membuat pria bernama Atlantis itu membencinya.

Harus Atlantis yang membatalkan pertunangan itu, agar Fely bisa menentukan arah hidupnya sendiri.

Sejak kecil, Fely selalu disetir. Tumbuh menjadi gadis penurut yang hanya hidup bersasarkan keinginan William, ayahnya.

Tapi, berkat Haiden. Fely akhirnya dapat merasakan kehidupan nyata. Ia menyadari bahwa tidak seharusnya ia hidup di bawah kehendak orang lain.

Ditambah Fely juga mencintai Haiden. Fely hanya ingin ia dan Haiden bahagia bersama.

***

Atlantis diam menatap punggung seorang gadis yang tengah duduk menyendiri di kantin. Pemandangan itu, membuat Atlantis teralihkan dari tujuan utamanya, perpustakaan.

Kursi taman panjang yang diduduki gadis itu, memberi ruang kosong untuk Atlantis bergabung.

"Sampai kapan mau bengong?" tanya Atlantis membuka pembicaraan.

"Atlantis," kata Nia menoleh ke samping kanan, gadis itu terlihat kaget.

Mereka saling bertatapan dan diam satu sama lain.

Putri Duyung Mencari Atlantis (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang