Setelah berkata seperti itu, Kenma mendongakkan kepalanya dengan perlahan. Seketika wajahnya yang tadinya sangat mirip bahkan sama persis seperti Oikawa. Kini berubah menjadi wajah yang hancur setengah dan berlumuran darah.
Sudut bibirnya terangkat tipis ketika menyaksikan Kuroo tak bergeming melihatnya.
"Kamu masih ngenalin aku?"
Kuroo masih tak bergeming, dia masih menatap lekat wajah Kenma yang sudah hancur setengah itu. Dan di saat yang bersamaan dia juga melihat wajah Kenma ketika ia masih kecil.
Dan tiba-tiba saja ingatannya ketika bersama Kenma di masa lalu kembali terputar di otaknya.
"Kuroo, emangnya muka aku jelek?" Kenma bertanya sambil menundukkan kepalanya.
Kuroo menggelengkan kepalanya. Dia meraih pipi Kenma kemudian mengangkatnya agar melakukan kontak mata dengannya.
"Enggak, kamu gak jelek."
"Tapi kata mereka aku jelek...." lirih Kenma sambil menatap Kuroo dengan tatapan sendunya.
Kuroo memejamkan matanya mendengar itu. Memikirkan perkataan yang tepat untuk menyangkal perkataan temannya ini.
Tak lama, kelopak matanya kembali terbuka dan menampilkan netra hitam yang lembut. "Tapi di mata aku kamu gak jelek."
"Kamu imut, kayak anak kucing..." Kuroo berkata diiringi kekehannya.
Kenma tersenyum tipis mendengar itu. "Aku cowok Kuroo, gak mungkin aku imut...."
Kenma kembali terkekeh akibat menyaksikan Kuroo yang tidak bergeming itu. Dia menggerakkan tangan kirinya yang jari jemarinya sudah tidak lengkap itu. Mencoba untuk menutup wajahnya yang hancur dan mengubahnya kembali seperti dulu.
Kenma membenci kondisi dirinya saat ini.
Berkat wajahnya yang hancur, Kuroo jadi takut padanya.
Berkat wajahnya yang hancur, Kuroo jadi tidak mengenalinya.
Dan berkat itu juga.... Dia jadi tidak bisa bersama Kuroo.
"Masih sama." tangannya berhenti bergerak ketika mendengar Kuroo bersuara.
"Kamu masih imut, kayak anak kucing." Kuroo berkata sambil tersenyum hingga matanya menghilang.
Tangan kiri Kenma gemetaran mendengar itu.
Sial.
Kenapa dia malah mengatakan itu?
Kenma kembali menggerakkan tangannya untuk menutup wajahnya. "Kamu bohong banget...."
Kuroo berhenti tersenyum mendengar itu. "Kamu sekarang udah gak bisa bedain mana aku yang lagi bohong dan mana aku yang lagi jujur, ya Ken?"
"Tapi gak papa. Ini karena kita yang udah jarang ketemu." Kuroo melepaskan cekalannya pada tangan kanan Kenma. Tangannya kini ia gerakkan untuk menyentuh tangan kiri Kenma yang menutupi wajahnya. Berniat untuk menyingkirkannya dari sana.
Ketika ia berhasil menyentuh tangan Kenma yang pucat dan penuh dengan goresan serta darah itu. Dia tersenyum dan menurunkan tangan Kenma dari sana.
"Jangan di tutupin, aku mau ngeliat muka kamu."
"Gak...."
"Kamu gak boleh liat aku yang lagi kayak gini." Kenma berkata sambil memalingkan wajahnya.
"Enggak...." Kuroo menggerakkan tangan kirinya untuk menyentuh dagu Kenma dan menuntunnya untuk kembali menghadap kearahnya. "Aku mau liat."
KAMU SEDANG MEMBACA
House[✔]
HororRumah dengan harga miring? Tentu saja ada kisah di balik itu, kan?