1

524 34 1
                                    

Tiga mahasiswa yang baru saja turun dari mobil mendongak keatas melihat gedung tinggi yang berkilauan. Dari luar saja nampak mewah dan sangat besar, mereka tak sabar lagi untuk masuk kedalam.

"Gue deg deg an" ucap laki laki kurus bertumbuh tinggi itu.

"Kita ga akan dipisah kan kerjanya?"

Ghani menoleh menatap temannya yang nampak gugup juga, "nggak kok, kita di satu team tapi ya pasti tugas kita ga mungkin sama"

"Guys" interupsi seseorang dengan rambut pendek hitam sebahu itu sedang menatap ponselnya.

"Ada apa Resha?" tanya Minju ia tatap temannya yang belum teralih dari ponsel digenggamannya.

"Kita disuruh menemui HRD sekarang" katanya.

"Yaudah ayo masuk" ajak Guanlin. Ia memimpin berjalan paling depan diikuti Ra dan Maura dibelakangnya.

Mulut Maura tak berhenti mengucapkan wow tanpa bersuara. Ia benar benar takjub dengan interior perusahaan tersebut.

Karyawan yang berlalu lalang nampak sibuk membuat bibirnya mengulum senyum. Minju ga sabar, dia ga sabar banget buat magang. Ga sabar ikut meeting, presentasi, dan banyak kerjaan.

Ini aneh,tapi Maura pengen banget ngerasain kerja lembur banyak kerjaan.

Setelah mendapat arahan dari resepsionis mereka segera pergi menuju ruangan HRD.

"Permisi" Ghani membuka pintu kaca. Terlihat seorang perempuan dengan kacamata eyecat tengah duduk. Tak hanya sendiri, disana ada beberapa orang yang memegang masing masing map ditangannya.

Kayanya anak magang dari universitas lain. Keliatan dari ID Cardnya warna talinya beda.

"Permisi Bu, maaf kami baru datang" ujar Ghani dengan ramah.

"Kalian dari UPN ya?"

"Betul Bu" jawab mereka bersamaan.

"Ini datanya sudah saya terima ya. Hari ini kalian mulai magang di perusahaan ini saya harap semua berjalan dengan lancar" katanya setelah memberikan arahan dan menjelaskan kembali beberapa aturan.

"Silahkan kalian semua bisa ikuti para senior untuk bergabung bersama tim"

Semuanya mengangguk bersamaan tak lupa mengucapkan terimakasih. Satu persatu mahasiswa keluar dari ruangan HRD mengikuti pembimbingnya.

Begitu juga dengan Maura, Resha, dan Ghani.
Ia mengikuti langkah seorang laki laki berkulit tan berjalan didepan mereka.

"Sebelumnya perkenalkan saya Saka, Direktur Personalia. Sebenernya yang bimbing kalian Manajer pemasaran tapi beliau sedang meeting jadi saya yang menggantikan"

Saka tersenyum ramah ia menatap satu persatu anak magang tersebut, "saya sudah baca data diri kalian, em...kamu Ghani ya?"

"Betul pak" Guanlin mengangguk kaku.

"Resha?"

"Saya pak" pekik Resha dengan semangat membuat Direktur Personalia itu terkekeh.

"Pasti kamu Maura" Saka, Maura mengangguk dengan semangat.

"Oke, saya hafal ternyata. Kalian jangan terlalu formal sama saya,oke. Sante aja, karyawan disini ga gila hormat kok. Ga ada senioritas juga, jadi jangan khawatir"

Bahu Maura luruh seketika mendengar penjelasan Saka, jujur dia sebenernya agak takut sama karyawan senior. Takutnya nanti dia baru magang terus dibully.

"Jadi ruangan kita dimana ya kak?" tanya Resha.

Ghani menyikut lengan Resha, "heh ga sopan anjir manggilnya"

STONEHENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang