2

242 26 2
                                    

"Maura beneran ga mau pulang bareng kita?" Ghani menatap gadis didepannya yang sedang merapikan barang barang dimeja.

"Enggak usah Ghani, gue mau ke toko abis ini" tolak Maura.

"Lu masih kerja?" tanya Resha.

"Selama magang aku minta libur dulu, Res, aku cuma mau main doang ketemu Jihan"

"Ah, Jihan, inget inget" ujar Resha.

"Yaudah kalo gitu kita duluan ya" pamit Ghani diangguki Minju. Mereka berdua keluar dari ruangan menyisakan Minju sendiri.

Sebenernya nggak sendiri sih, dia bukan yang terakhir pulang. Soalnya masih ada beberapa tas karyawan dikursi. Kayanya lembur deh.

Setelah selesai berbenah,Maura keluar dari ruangan. Ia mengambil sebuah kantung plastik berisi Jelly dengan macam macam rasa.

"Eh yah!" pekik Maura, ia terkejut waktu buka bungkus Jelly malah pada jatuh semua.

Ting

Suara lift terdengar di pendengaran gadis itu. Tapi Maura masih fokus mungutin Jelly Jellynya yang tercecer.

"Maura?"

Yang dipanggil langsung mendongak, "eh Kak Sa- Pak Saka"

Saka terkekeh, "ngapain jongkok begitu, temen temen kamu mana?"

"Resha sama Ghani udah pulang duluan Pak" jawab Maura, matanya gerak gerak gelisah.

"Terus ngapain tadi?" tanya Saka,matanya salah fokus ke tangan Maura yang menggenggam Jelly.

"Ini tadi aku buka Jelly tapi malah pada jatuh, hehe"

"Oh yaampun"

"Tapi kayanya udah semuanya deh" jawab Maura ia melihat kearah lantai udah ga ada Jelly.

"Ini Jelly" sebuah tangan terulur dengan Jelly ditangannya.

Mata Maura berbinar, bibirnya langsung tersenyum lebar.

"Makasih ya Om!"

Hah?

"Yaudah, Kak- eh Pak Saka aku mau pulang dulu. Mari Pak, Om"

Maura membungkuk memberi hormat sebelum pergi masuk kedalam lift. Bahkan ia sempat melambai kecil kearah Saka.

"Om? Apa apaan!" Desisnya tak habis pikir, ia segera pergi menuju ruangannya diikuti Saka yang tergelak.

"Om! Om Nathan tungguin Om!"

Sampai didalam ruangan Saka masih tergelak. Sepertinya laki laki itu sangat puas menertawai temannya yang baru saja dipanggil Om oleh anak magang tadi.

"Berisik!" sentak Nathan.

"Gua shock banget, Nath, bisa bisanya" Saka mengusap ujung matanya yang berair.

"Emang muka gua keliatan om om?"

Saka mengusap dagunya melihat wajah Nathan lalu turun kebawah melihat penampilan temannya itu.

"Sebenernya baju lu sih kelewat modis buat om om. Tapi, muka lu ga bisa bohong sih Nath"

"Sialan!" desis Nathan. Ia dudukkan pantatnya dikursi kebesaran miliknya dengan kasar.

"Karyawan baru?"

"Anak magang" jawab Saka, "lu kemaren disuruh kasih sambutan kagak mau"

"Sibuk"

Jawaban Nathan membuat Saka berdecak, dia tau sih Nathan emang sibuk. Apalagi anak itu sedang skripsi untuk gelar S2 dan double degreenya.

"Semoga tuh anak ga tau kalo lu Presdir disini Nath"

STONEHENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang