15

157 25 13
                                    

"hhah..."

"Hhah"

"Haisshh"

"Hhah"

Hembusan nafas kasar kembali terdengar.

"Sumpah Nath, lu sesek napas kah?" sungut Saka. Heran daritadi bossnya hela nafas mulu.

"Berisik"

Saka melotot tak terima, "yang daritadi hah hoh hah hoh itu elu! Yang berisik elu!"

Nathan hanya berdecak, ia memilih fokus pada laptopnya daripada meladeni Saka yang sedang mencak mencak.

"Lu kalo lagi mikirin soal launching produk tahun ini gausah sampe begitunya lah. Lagian dari kurva permintaan juga belum nyampe 80% Nath. Kemungkin bakal mundur sampe 2 bulan lebih"

Nathan mengangguk "Selama 2 bulan, semua divisi harus pantau terus. Divisi marketing akhir bulan harus bisa tambah strategi baru. Lo tolong pimpin rapat ya, Sa"

Saka hanya bisa tersenyum, mau komplen tapi ga bisa. Percuma. Ujung ujungnya lembur lagi.

"Karena penundaan launching, kita coba observasi lagi benefit dan kegunaan produk. Tulis laporannya dan kirim. Buat desain grafis tolong nanti kamu yang atur rapat ya Sa"

Sumpah, Saka nyesel bahas kerjaan sama Nathan. Nggak rampung rampung.

"Oke jadi buat lap-"

"Oke jadi kelanjutan hubungan lu sama Maura udah sampe mana?"

Nathan terdiam, ia menaikkan sebelah alisnya menatap Saka, "tiba tiba banget? Kita lagi bahas kerjaan?"

"Gausah ngelak, kerjaan kita udah rampung. Lu aja yang nyambungin topik gue kemana mana"

Helaan nafas pasrah terdengar, Nathan tau sekali Saka pasti akan menanyakan kelanjutan hubungannya.

"Gimana?"

"Ya gitu"

"Ck, kaga jelas banget yang rinci ngapa"

"Gua bingung, Maura nggak responable. I mean, dia kalo gua ajak pergi oke oke aja tapi kaya ga antusias"

Kedua tangan Saka terlipat, netranya menatap mata Nathan.

"Gua ga ngerti cara pdkt"

Saka bisa melihat kebingungan didiri Nathan. Sahabatnya ini memang sudah lama sekali tidak menjalin hubungan. Terakhir waktu kuliah dulu, jadi wajar saja Nathan bingung untuk memulai kembali.

"Lu ajak main kemana gitu, nyari tau doi suka apa"

Kepala Nathan mengangguk angguk kecil. Sejauh ini dia emang gatau apa apa soal Maura. Kecuali, Jelly! Maura suka Jelly.

"Lu udah ga ada kerjaan kan?"

Nathan melirik Ipad-nya, "nanti malem meeting"

"Siang ini kagak?" Nathan menggeleng.

"Ajak Maura jalan sonoh makan siang kek"

"Harus?"

"Lu mau pdkt beneran kaga sih?"

"Ya iya"

"Yaudah sonoh, make diajarin!" delik Saka.

"I don't have planning for hangout"

"Alah udeh sonoh, ajak Maura makan ape kek. Ketoprak kek atau ape yang penting lu pergi dulu" paksa Saka.

Nathan hanya mendengus, ia merapikan jasnya sebelum beranjak pergi dari ruangannya.









































STONEHENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang