6

133 22 1
                                    

"Maura!"

"Maura!"

Maura langsung menoleh kebelakang. Ia lihat Ghani berlari kearahnya dengan tergesa.

"Ngapain lari lari?" delik Maura. Mana suara sepatu Ghani rame banget, menggema.

Yang ditanya sedang mengatur nafasnya yang tersengal. Ia memberikan laptop dan dokumen kepada Maura minta dibawakan.

"Kenapa sih Ghan?" tanya Maura bingung.

"Lu abis diomelin pak Nathan lagi?"

Alis Maura mengerut bingung, "nggak kok"

"Serius?"

"Iya serius, ada apa sih emang?"

Ghani menegangkan badannya. Ia menatap Maura sedikit menunduk karena tinggi badannya yang terlalu tinggi dibanding Maura.

"Semua karyawan diruang meeting gosipin lu,Mau"

"Hah?!" pekik Maura.

"Gosip apa?"

"Katanya lu dipergokin Presdir bolos jam kerja dikantin sama Pak Kenan, berdua"

Rahang Maura langsung jatuh. Ia sampai terkejut mendengar ucapan Ghani. Emang sih dia ketemu sama Nathan tapi kok gosipnya pake kata kata dipergok segala udah kaya ngelakuin maksiat aja.

"Maura beneran deh, gua kan pernah bilang jangan terlalu deket sama Kenan"

Maura menggerak gerakkan telapak tangannya, "tapi aku nggak pernah bolos, Ghani. Siapa sih yang nyebarin gosip kaya gitu?"

Ghani menggeleng tidak tahu, "yang pasti karyawan pada ngira lu sama Kenan ada sesuatu"

"Hah? Apaan banget si" kesalnya. Maura mulai jengah, ia memutuskan beranjak pergi kembali keruangannya. Ghani yang liat Maura pergi gitu aja langsung nyusul.

"Maura dengerin gua, mulai sekarang plis jaga jarak sama Kenan"

"Tapi, aku ga ada apa apa sama Pak Kenan kenapa harus jaga jarak" decak Maura melirik tak suka pada Ghani.

"Fine, oke, kalo emang lu ga ada apa apa. Tapi biar karyawan mikir gosipnya ga bener, bisa kan lu jaga jarak dulu?"

Gadis itu meletakkan laptop beserta dokumen milik Ghani yang ia bawa dimeja laki laki itu. Ia memilih duduk dikursi kantornya daripada meladeni Ghani.

"Maura"

"Apa?"

"Lu paham nggak apa yang gua omongin?"

Maura mendongak menatap wajah Ghani yang nampak serius. Ia mengangguk kecil sambil berdecak, "iya tau tau, udah deh sana. Lagian gosip kenapa dipercaya aja sih" sungutnya tak suka.

Sedangkan Ghani cuma bisa pasrah. Yang penting dia udah negur dan nasehatin Maura. Semoga juga Maura nurut sama nasehat Ghani. Dia bener bener khawatir sama image dirinya dan teman teman karena sangat berpengaruh pada laporan magang nantinya.

Status mereka dikantor juga masih anak magang. Jadi sebisa mungkin Ghani jangan sampai membuat ulah begitu juga dengan teman temannya.

"Dari awal, gua emang nggak demen sama Kenan" gumam Ghani.

Dia jadi keinget pas meeting disana ada Manajer keuangan, Kenan. Laki laki dengan umur tiga tahun lebih tua darinya itu terlihat sangat percaya diri dihadapan semua orang.

Mungkin Kenan sadar dan mengakui jika dirinya tampan dan berprestasi. Apalagi menjabat Manajer keuangan diumurnya yang masih muda pasti menjadi keuntungannya sendiri. Ghani sendiri tau Kenan cukup populer di kalangan karyawan wanita.

STONEHENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang