18

145 20 5
                                    

Maura tengah bersiap, ia hari ini akan pergi ke rumah Bang Lana bersama Bian seperti rencana mereka berdua kemarin.

Suara tawa terdengar dari luar kamar Maura. Sepertinya ia tak perlu terburu buru, Bian masih asik berbincang dengan Januar.

"Duh coba aja gua ga shift siang"

"Besok besok lagi dah bang, kita main bareng sama Bang Lana"

Januar mematikan rokoknya yang masih panjang dan membuangnya ke asbak, "belum lama gua ketemu Lana sih dirumah sakit. Sekitar semingguan yang lalu lah"

Bian manggut manggut, "iya, dia masih sering kontrol. Tapi,bersyukur banget sih Bang Lana keliatan lebih idup"

Januar tersenyum tipis,Lana adalah teman seangkatannya waktu SMA. Memang mereka tidak terlalu dekat dulu karena Lana memang penyendiri dan susah didekati.

Sampai ada suatu insiden buruk menimpa Lana dan anak itu memutuskan untuk homeschooling. Setelah itu Januar tak lagi bertemu dengan Lana.

Januar dan Bian menoleh mendengar suara pintu kamar terbuka. Maura keluar dari kamarnya memakai pakaian santai namun rapi.

"Langsung berangkat?"

Maura mengangguk, "iya deh, Abang masih mau ngobrol lagi sama Bian?"

"Masih sih tapi ya kapan kapan aja, ya Bi?"

Bian mengangguk.

"Yaudah sonoh berangkat, gua juga mau siap siap ke rumah sakit"

Maura dan Bian berpamitan terlebih dahulu lalu pergi menuju rumah bang Lana memakai mobil Bian.

"Udah ngabarin Bang Lana?"

"Gua ngabarin Tante Fanny, tapi kayanya Bang Lana dikasih tau deh"

"Nanti mampir ke toko kue ya Bi, yang biasa deket rel kereta"

Mereka berdua menikmati perjalan menuju bang Lana dengan berbincang. Bian ini memang cukup dekat dengan dirinya, Resha, dan Ghani.

Maura pernah satu organisasi dengan Bian saat dikampus. Bian juga mantan ketua BEM dulu, anaknya organisasi banget. Makanya temennya banyak dimana mana.











Buset gue lupa ngabarin om Jelly


Maura buru buru mengambil ponselnya dan mengabari Nathaniel.

Maura tersenyum tipis melihat roomchat miliknya dan Nathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maura tersenyum tipis melihat roomchat miliknya dan Nathan. Ia segera mematikan ponselnya dan kembali menanggapi Bian yang masih asik bercerita.









































STONEHENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang