"Bang Nathan ya?"
Raut wajah Nathan nampak biasa saja kemudian mengangguk.
"nyari Maura?"
Nathan mengangguk.
"Ada siapa Bi?" tanya seseorang dari dalam. Nathan juga nampak tak asing dari suaranya.
"Ada Bang Nathan"
"Suruh masuk" teriak Januar dari dalam.
"Masuk bang" kata Bian diangguki Nathan lalu menggiring untuk duduk disofa bergabung dengan Januar.
"Mau ketemu Maura?"
"Iya, sebelumnya maaf ganggu malam malam gini"
"Udah ngabarin Maura belum?"
"Saya belum ngabarin"
"Gua cek dulu takutnya udah tidur ", Januar meletakkan stik psnya lalu beranjak ke kamar sang adik.
Sabian hanya diam, sesekali melirik Nathan yang nampak biasa saja. Tak ada yang aneh, ia hanya mencoba mengamati sosok seperti apa Nathan yang akhir akhir ini membuat sahabatnya galau merana.
"Anaknya lagi dikamar mandi, nanti keluar" ujar Januar lalu kembali duduk.
Tak selang lama, suara pintu terbuka terdengar membuat kepala Nathan menoleh.
"Kak Nathan" panggil Maura pelan lalu mendekat, "ada apa kesini?"
"Maura saya perlu bicara empat mata sama kamu"
Maura diam, ia melirik ke arah kakak dan sahabatnya.
"Go, jangan kelamaan udah malem" sahut Januar seolah paham dengan lirikan sang adik.
Maura mengangguk lalu mengajak Nathan keluar dari apartemennya. Mungkin ia akan mengajak Nathan ke taman apartemen untuk mengobrol.
"Kakak mau ngomongin apa?" tanya Maura.
Nathan menarik Maura untuk duduk di kursi besi disebelahnya.
"Apa kabar?"
"I'm good"
"Kakak gimana?"
"I'm okay but i was surprised"
Alis Maura menyatu, "kenapa?"
"Jam segini masih ada cowok diapartemen kamu"
Mimik wajah Maura nampak berubah mendengar ucapan Nathan. Apa yang disebut Sabian?
"Sabian? Dia emang biasa begitu, selain sahabat aku Sabian juga sahabat bang Janu. So what's the problem?"
"Saya ga suka sama Sabian"
Maura mengangguk, "Kak Nathan aneh kalo sampe suka sama Sabian" jawabnya membuat Nathan menahan kesal.
"Kenapa ga bilang?"
Apalagi nih? Kenapa sih kalo ngomong ga suka to the point.
"Bilang apa?"
"Kamu minggu depan wisuda"
Maura mendongak menatap manik hitam Nathan segelap langit malam ini.
"Kenapa harus bilang? Emangnya penting buat kak Nathan? Kalo aku bilang emang kakak bisa dateng?"
Raut wajah Nathan menegang, ia tak suka dengan kata kata Maura.
"Kamu anggap saya apa Maura?"
Maura menggeleng.
"Setelah semua usaha saya buat deketin kamu, masih belum cukup?"
"Emang kak Nathan usaha apa? Waktu aku magang kakak aja manfaatin Kak Saka buat ngasih jelly" kata Maura.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONEHENGE
RomancePas awal awal magang sih Maura seneng dan bener bener menikmati. Tapi pas tau ternyata Presdir Na Tech Corp beneran kaya yang digosipin. Seketika Maura pengen resign dari tempat magang. Kira kira kenapa ya sama pemimpin Na Tech Corp? "Niat kerja gak...