20

196 22 46
                                    

"Nathan! It's you?"

Maura dan Nathan refleks mengendurkan pelukannya. Kepala mereka menoleh bersamaan melihat seseorang yang memanggil Nathan.

"Hey" sapa perempuan tersebut dengan riang lalu menghampiri Nathan dan Maura.

"Hai, kita ketemu lagi"

Maura hanya tersenyum simpul membalas sapaan perempuan yang beberapa hari lalu ia temui di kantor Nathan.

Kiran.

"Kalian lagi liburan?" tanyanya.

Nathan mengangguk, "iya, mumpung weekend. I need some rest and refreshing"

Kiran mengangguk mengerti.

"How about you? Liburan juga?"

"Iya sekalian liat lokasi proyek baru aku. Aku mau bangun villa di pantai ini"

"That's good, sudah mulai jalan?"

Kiran menggeleng, "planningnya sih sudah matang, tinggal beberapa persen lagi  udah bisa dikerjain"

Nathan mengangguk angguk.

Maura nampak diam mendengar keduanya nampak asik berbincang masalah pekerjaan walaupun tak paham.

Ia hanya berdiri disamping Nathan menikmati ombak laut yang datang membasahi kakinya.

"Nathan if u not busy, can we talk about our bussiness now?"

Nathan melirik kearah Maura yang sedang menunduk. Kakinya sibuk bergerak menggambar abstrak dipasir.

"Saya sengaja liburan karena mau refreshing, kayanya kurang pas kita bahas pekerjaan dihari weekend"

"But this is important, i mean kita emang masih punya waktu. Tapi semakin cepat planningnya selesai semakin cepat proyeknya selesai"

Hembusan nafas berat keluar dari bibir tipis milik pria berumur 28 tahun tersebut. Ia melihat Maura yang nampak biasa saja seperti merasa tak terganggu.

"Okey, kasih saya waktu buat bicara sama Maura" katanya.

Kiran mengangguk ringan, kedua tangannya naik memberi kode mempersilahkan.

"Maura?"

"Hm?"

Nathan menggenggam kedua bahu Maura supaya menghadap dirinya, "kamu gapapa kalo misal kita mampir minum sebentar?"

Mata bulat Maura melirik Kiran yang nampak sibuk dengan ponselnya lalu kembali menatap Nathan. Ia menyingkirkan anak rambutnya yang berterbangan menutupi wajah.

"Nggak papa kok"

"Beneran?" Maura mengangguk.

"Ada pekerjaan yang harus kakak kerjain biar cepet selesai. I'm so sorry karena udah ngerusak liburan weekend kita"

Maura tersenyum, "gapapa kakak... Kalo kerjaan kakak udah selesai kita bisa liburan lagi"

Kedua tangan Maura menggenggam tangan Nathan yang masih mencengkram kedua bahunya, "kalo kita liburan setelah pekerjaan kakak selesai malah lebih seneng soalnya udah ga ada gangguan"

"Gapapakan ikut kita ngobrol dulu?"

"Iya gapapa"

Nathan melepaskan tangannya dan mengajak Kiran beserta Maura untuk menuju kesebuah cafe dipantai tersebut.

Maura sedari tadi menatap dua orang didepannya dengan tatapan tak senang. Nggak ada yang aneh sih, normal normal aja. Tapi dia tetep kesel.

Walaupun Nathan udah minta maaf, tapi Maura tetep ga suka. Ini kan hari libur, apa ga bisa kerjaannya ditunda dulu. Aslinya kesel banget.

STONEHENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang