13

170 23 14
                                    

"Gua selalu natap matanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gua selalu natap matanya"

"Gua selalu spesialin Maura, ga ada karyawan lain selain dia yang bisa masuk ke ruangan CEO berkali kali dalam sehari"

"Jadilah diri sendiri? I do"

"Apasih" ponsel dengan brand apel terlempar keatas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apasih" ponsel dengan brand apel terlempar keatas ranjang.

"Gajelas" gumamnya kesal. Punggung lebarnya ia sandarkan pada kursi game yang tengah diduduki.

"Ajak kencan?" Netra Nathan menatap atap kamarnya. Ia mengigit bibir atasnya, keiasaan saat berpikir.

Sebelumnya ia tak pernah berpikit untuk mengajak Maura pergi kencan. Jadi perlukah?

Dirinya tak cukup waktu untuk mencari tau tentang Maura lebih banyak. Memulai percakapan saja Nathan kerap kali bingung.


Sampai dia punya ide gila, dimana dirinya sengaja memarahi Maura dengan alasan yang konyol. Nathan hanya ingin berbicara dengan Maura saat itu.

"Ssh sial, perempuan emang ribet. Apa susahnya tinggal say yes sih?"

"Kan kita bisa pacaran sambil pendekatan" dengus Nathan lalu berdiri menyambar handuk miliknya dan bergegas masuk kedalam kamar mandi.

Hari ini otaknya penuh dengan sosok Maura. Entah apa yang spesial dari anak itu, tapi menurutnya Maura Gutomo sangat unik.

Gadis ramah dengan dimple dibawah matanya yang sangat menggemaskan mirip kaya kucing, menurut Nathan.

"Apa tadi? Panggilan unik ya?" Nathan menatap dirinya dipantulkan cermin.

"Meong! Maura kaya meong!" Katanya lalu terkekeh seperti orang bodoh.

























STONEHENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang