"Ini, Resha kemana lagi?!" Ghani udah petantang petenteng. Tangannya mencengkram tas selempang berwarna hitam.
"Tinggal aja udah"
"Hah kok tinggal?"
"Nih" Maura menunjukkan layar ponselnya pada Ghani. Dia sana menampilkan room chat milik gadis itu dengan Resha.
"Siapa lagi, Bima?" Sungut Ghani, alisnya menyatu menatap Maura.
"Gatau, anak magang divisi keuangan"
"Univ mana?"
Maura berdecak, "gatau Ghani, aku ga nanya nanya"
"Ya tanyain dong"
"Ish, ya tinggal tanya sendiri ke Resha. Ayo,pulang! Kalo lama gue naik ojol aja nih" Maura menatap Ghani yang terdiam.
"Aelah lama!"
Ghani langsung menahan lengan Maura yang hendak beranjak, "ayo pulang"
"Temen lu kenapa si banyak banget tingkahnya" ucapan Ghani membuat Maura menoleh menatap temannya bingung.
"Lah kan dia emang dari dulu betingkah"
"Ck, maksud gua tau situasi dan kondisi loh. Ditempat kerja bukan main main,Mau"
"Udah deh Ghan,lagian Resha juga cuma deket doang. Paling mereka cuma temenan"
"Nanti menimbulkan fitnah gimana? Terus digosipin pacaran, lu tau kan aturan kantor? Kita masih anak magang loh"
Tangan kanan Maura terangkat menepuk bahu tegang Ghani. Ia tatap sahabatnya yang sedikit gelisah, terlihat dari raut wajahnya.
"Ga usah khawatir berlebihan,Ghani. Gue yakin Resha tau mana yang baik mana yang bener"
Ghani mengangguk kecil, "lu juga, jangan terlalu deket sama Kenan deh. Nempel mulu,lu ga sadar tim kita udah mulai gosipin"
Yaelah tinggal dia yang kena omel.
"Gue cuma temenan doang, Ghani. Temenan biasa kaya lu sama gue"
Ghani hanya berdecih malas, ia tak ingin membalas ucapan Maura. Wanita memang banyak alasan. Jadi sia sia kalo dinasehatin pasti banyak banget tapi tapian, keburu males Ghani tuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONEHENGE
RomancePas awal awal magang sih Maura seneng dan bener bener menikmati. Tapi pas tau ternyata Presdir Na Tech Corp beneran kaya yang digosipin. Seketika Maura pengen resign dari tempat magang. Kira kira kenapa ya sama pemimpin Na Tech Corp? "Niat kerja gak...