9

2.1K 157 3
                                    

Mereka masih menunggu dokter yang sedang memeriksa ashel didalam, sedari tadi pun adel tidak bisa diam, ia terus mondar mandir menunggu dokter keluar

"del mending lo diem deh, gue pusing liat lo"

"daripada lo kaya gitu terus, mending lo telpon bokapnya ashel" lanjut olla menyadarkan adel yang lupa untuk mengabari kedua orang tua ashel itu

Saat akan mengambil handphone disakunya adel malah merasakan kertas yang ia ambil saat akan menggendong ashel tadi

"anak baru harusnya gausah deketin lo, jadi gini kan"

Setelah membaca isi dalam kertas itu membuat adel emosi dan hampir saja memukul zee yang ada di hadapannya

"anjir kaget, kalo aja kena, gue aduin ayah" ujar zee sambil membawa surat yang ada ditangan adel

"udah lo tenang, kasih tau ortu ashel aja, kalo ashel disini" kata oniel yang sudah membaca surat itu

Adel pergi untuk memberitahukan om jinan perihal ashel, selepas adel pergi dokter yang memeriksa ashel keluar....

"gimana keadaan temen saya dok?" kata zee mewakili semuanya

"temen kamu baik baik saja, karna dosis bius yang dihirup terlalu banyak mengakibatkan sampai sekarang pasien belum bisa sadar, tapi mungkin untuk sekarang bisa dipindahkan keruang rawat terlebih dahulu"

"untuk pengecekan lebih lanjut akan diurus oleh suster"

"saya pemisi" lanjutnya dan pergi bersama suster meninggalkan mereka 

"menurut kalian siapa pelakunya?" tanya oniel memecah keheningan yang mereka ciptakan sendiri

"setelah kejadian lo jatoh, kecurigaan gue tertuju sama saka doang" timpal adel yang tiba tiba sudah ada dibelakang zee

"gue juga si, lagian siapa lagi coba yang bermasalah sama kita kita?" ujar olla yang ikut membuka suara

----------

"babe, ashel gimana keadaannya?" marsha yang dikabari oleh zee bahwa ashel sudah ditemukan segera berangkat menuju rs dengan indah dan kathrin

"gapapa sayang, ashelnya masih kena bius penculiknya" kata zee menenagkan marsha yang masih bergetar ketakutan

"udah gapapa, gausah nangis, bentar lagi ashel dipindahin keruang inap" lanjutnya sambil terus mengusap punggung marsha

"ketemu dimana? Liat pelakunya ga?" kali ini kathrin yang bertanya entah pada siapa

"di jln center, kosong, cuma ada ashel" adel yang menjawab karna ia yang menemukan sendiri

"anjir ja..."

"adel...." Semua yang ada disana memalingkan muka melihat arah suara yang ternyata adalah bunda ashel dan juga om jinan yang menggendong rafasya

"malem om tan" serempak semua menyalami tangan jinan dan cindy, sedangkan rafsya langsung meminta turun agar bisa digendong oleh adel

"gimana keadaan anak saya? Kenapa bisa sampe seperti ini?"tanya jinan dengan tangan yang terus mengusap istrinya untuk menenangkan

"kata dokter ashel udah bisa dipindahin ke ruang inap, cuma kita nunggu om sama tante buat dimana dimananya"

"om dan tante bisa langsung tanya kedokternya, biar rafsya disini bareng kita" ujar adel dan diangguki oleh jinan

-

-

-

"hallo bu"

"iya calden lagi sama reva ko, bentar lagi kita pulang"

SIMULTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang