41

1.5K 127 34
                                    

Sudah hari kedua mereka menunggu oniel seperti janjinya, tapi oniel belum juga pulang. Bahkan semua nomor nya tidak aktif, begitupun dengan keluarganya. Tidak ada yang bisa menjadi sumber informasi bagi mereka yang disini.

"Kak kita susul kesana aja yuk, gue udah gak tenang dari kemaren" Ucap adel pada sang kakak yang sedang mengerjakan tugas yang tertinggal 

Adel sudah diperbolehkan pulang oleh dokter kemarin sore. Namun masih tidak diboleh kan dulu masuk sekolah oleh shani, karena khawatir jika kondisi nya masih belum benar benar pulih.

"Kalo kita kesana, dan nanti oniel disini gimana? Kita tunggu sampe ada yang bisa dihubungi dulu"

"Tapi gue beneran gak tenang, terakhir gue denger dia lagi kesakitan. Gak mungkin kalo cuma kecapean dia sampe teriak teriak gitu."

Zee menghela nafas, mengerti akan kekhawatiran sang adik pada sahabatnya "Kita tunggu besok, kalo besok masih belum balik juga, kita berangkat ke surabaya." final zee, agar adiknya bisa sedikit lebih tenang

Tiba tiba pintu kamar zee terbuka, memperlihatkan olla yang terengah berdiam di depan pintu dengan wajah panik nya.

"Lulu masuk rumah sakit, kita kesana sekarang"

Zeedel langsung berdiri dan berlari mengikuti olla yang sudah turun duluan "yah, bu aku sama reva mau ke rumah sakit dulu. Lulu dibawa kesana" ucap zee 

"hati hati ya"

Setelah mendapatkan izin, keduanya segera memasuki mobil yang olla bawa. Meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan tinggi.

Tempat yang seharusnya di tempuh selama 40 menit itu, di taklukan olla jadi hanya 15 menit. Ketiganya sudah sampai di rumah sakit yang di infokan oleh teman kos lulu.

Mereka berlari mencari dimana ruangan lulu dirawat, hingga menemukan orang yang dikenali duduk di kursi panjang depan ruang ICU

"keadaan lulu gimana kak anin?"

"dokter nya belum keluar lla"

Aninditha, mahasiswa akhir yang lumayan akrab dengan kelimanya karena sering berkunjung ke kosan. Iya orang yang sering di panggil Kak anin itu anak dari pemilik kosan yang lulu tempati.

Ketiga nya ikut mendudukan disebelah anin yang masih kosong 

"Kenapa sampe masuk sini kak?" tanya adel

Pasal nya tadi sore Lulu masih baik baik saja saat mereka berkumpul dirumah, namun tiba tiba ia harus dilarikan kerumah sakit. Oniel saja belum ada kabar hingga saat ini.

"Tadi aku mau pinjem catokan sama lulu karna yang aku rusak, tapi pas diketuk gaada jawaban. Jadi aku langsung masuk karna pintunya juga gak di kunci, tapi pas didalem lulu udah gak sadar di lantai, buru buru aku panggil ambulance dan nelpon kamu"

"untung aja ada kak anin, makasih ya kak"

"santai aja kali lla, mumpung ada kalian. Aku balik duluan ya, masih ada urusan" Ketiganya mengangguk

"Aku anterin aja ya kak" Tawar olla 

Anin menggeleng "gak usah, pacar aku udah di depan lla." Kata anin

"Kabarin aku terus ya"

Lagi lagi mereka hanya mengangguk, lalu menatap punggung anin yang menjauh hingga tak lagi terlihat.

Tiga mulut itu terus bergerak merapal doa, meminta agar sahabat sahabtnya itu terus di beri perlindungan. 

"Coba lo telpon dulu nyokap nya si lulu, hp gue ketiggalan" Titah zee yang langsung dilakukan oleh olla 

SIMULTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang