12

2.1K 156 2
                                    

Adel berjalan menuju ranjang ashel, tidak ikut meributkan drama teman temannya itu.

Sang empu yang dihampiri orang terkasih nya itu lantas tersenyum, adel duduk dengan terus menatap ashel

ashel yang terus diperhatikan mengankat alis seakan bertanya ada apa, adel hanya menggeleng dan mengelus lengan ashel yang terdapat infus disana.

Jatung ashel berdetak lebih cepat, seakan ada sengatan listrik saat tangan adel mengelus lengannya

"mukanya masih sakit?" akhirnya ashel membuka suara untuk yang pertama

Adel hanya menjawab dengan gelengan dan menunduk untuk tidur beralaskan lengan ashel

"kenapa sampe berantem hm" kini tangannya mengelus lembut kepala adel hingga matanya tak sengaja melihat luka adel yang masih mengeluarkan darah, Ashel segera menarik lengan adel agar lebih jelas

"suka banget kayanya lukain diri kamu del, ini kenapa lagi coba, masih keluar loh itu darahnya"

"didalem berantem lagi sama kaka kamu?" adel mengangkat kepalanya dan menggeleng , Ashel menghela nafas

"azizi ini adel kenapa tangannya? Kalian berantem?"

Suara ashel menghentikan drama teman temannya, olla langsung mendekat kearah adel untuk memeriksa

"dih ngapain juga buang buang tenaga, tadi dia nonjokin kaca noh mangkannya kaya gitu"

Mendengar penjelasan dari zee mereka meringis seakan ikut merasakan sakit, terutama ashel ia pikir adel orang yang cukup menyeramkan jika sedang marah, dia sudah membuat orang lain babak belur dan sekarang memukul kaca? Setelah nya apa yang ingin adel lakukan untuk meluapkan emosi pikirinya.

"baru juga tadi kita ke dokter del, suka bet kayanya lo sama tuh dokter. nyari luka terus" cecar olla pada adel yang berada di hadapannya

"shel mending lo jangan deket deket sama adel deh, pada gila"

Adel yang tadinya masih menidurkan kepala di lengan ashel kini  menatap kathrin dengan datar membuat kathrin kalang kabut sendiri

"bercanda, peace"

"mau diobatin disini apa kedokter lagi?"

"disini aja sama lo"

Olla mengangguk segera duduk dibagian kasur ashel yang kosong, lulu mengambil kotak p3k yang ada dilaci rumah sakit.

Menyaksikan olla yang dengan telaten membersihkan luka adel yang tidak meringis sedikitpun.

Azizi sudah tidur dibahu marsha, cukup lelah mengahadapi kelakuan sang adik hari ini.

"kalian udah pada makan? Kalo belum kita pesen makan ya" tanya oniel yang sedang memesan di ponsel zee tentunya

Mereka semua hanya mengangguk, kathrin duduk disebelah indah sama sama memainkan ponsel masing masing.

marsha hanya memaikan tangan zee yang tertidur, lulu sudah duduk di samping oniel, ikut memilih makanan yang akan mereka pesan sedangkan delshel masih fokus pada tangan adel yang olla bersihkan.

"itu kaca ntar siapa yang ganti coba"

"ya ayah lah, apa mau lo yang ganti"

"saya tidak tahu menahu main ganti aja"

"lagian lo ngapain si pake nonjok kaca segala, so jagoan banget"

"bukan so jagoan , masa gue tonjok kaka gue, yang ada gue babak belur sama dia"

"ada takutnya juga lo"

Ashel hanya menjadi pendengar obrolan keduanya.
ia tersenyum kala adel merengut tidak terima saat diceramahi olla, atau saat olla yang kesal karna adel yang terus menjawab omongannya. 

SIMULTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang