39

1.5K 127 10
                                    

Seminggu berlalu, namun oniel belum juga pulang. Gadis itu sudah memberi pesan akan pulang beberapa hari lagi karena masih ada urusan disana. Kegelisahan tak mendasar yang di rasakan tiga orang itu sudah tidak ada, mereka bernafas lega saat oniel membalas pesan mereka.

Jam terakhir memang sangat cocok diisi dengan jam kosong. Seperti kelas adel yang sedang tidak ada guru karena melahirkan, dan hanya memberi tugas. Adel mengisi kegabutannya itu dengan bermain basket, tadinya dengan olla, namun sepertinya anak itu sudah kelelahan bertanding dengan adel, meski hanya main main.

Olla menjatuhkan tubuhnya disamping lulu dengan nafas terengah, wajah memerah dan baju yang basah. "adel doang kayak nya yang punya paru paru empat" ucap nya sambil mengantur nafas

Lulu terkekeh "kenapa emang nya?"

"ya lo liat aja, dari tadi maen kaga ada gue liat idung dia kembang kempis" balasnya yang masih menatap kedepan

"itumah karena dia sehat, sering olahraga. Gak kaya lo, baru lari 5 meter aja udah ngos ngosan kayak orang kehabisan nafas"

"yeuu, lo juga ya anjir! malah lo lebih parah dari gue!" balas olla tak terima dirinya di remehkan

Lulu tak berniat membalas ucapan olla, ia hanya tertawa dan menerima. Karena memang dirinya tidak terlalu menyukai semua bidang olahraga yang melelahkan.

Keduanya kembali fokus menonton adel yang nampak menikmati permainan meskipun sendirian. Beberapa kali melakukan three point shoot, lay up, bahkan slam dunk pun adel lakukan, membuat orang yang tak sengaja melihatnya pun terpukau termasuk olla dan lulu yang sudah berteriak heboh.

Sudah puas dengan main nya, adel berjalan mengahmpiri dua temannya dan segera mengambil botol air yang di beli sebelum mereka bermain.

"cape gak del?" tanya Lulu menatap wajah samping adel yang masih meneguk airnya

"cuma orang gila yang nanyain cape sama orang yang abis olahraga" sambar olla dengan nada ngegasnya

"ya siapa tau gak cape, kan kata lo dia punya paru paru empat"

Adel menyemburkan air yang masih tertahan di mulut nya, ia terkejut mendengar kata yang barusan keluar dari mulut lulu. Dirinya mempunyai 4 paru paru? yang benar saja...

"untung aja lagi gak madep sini del" kata lulu yang mengusap punggung adel

"lagian lo ada ada aja, mana ada manusia paru paru nya empat" menatap lulu malas

"gue dikasih tau olla, dia bilang lo punya paru paru empat" balasnya cepat sambil menunjuk orang disamping

"gue yakin lo pasti gak tau majas hiperbola apaan" tiba tiba olla berucap demikian

"pada gila orang disini, gue mau balik kelas" potong adel, ia memilih untuk cepat pergi sebelum terjadi hal yang akan lebih rumit lagi nantinya diantara dua orang itu.

Dan benar saja, setelah adel berjarak beberapa meter dari keduanya sudah terdengar teriakan yang saling menyahut dan saling menyalahkan.

Adel menggeleng pelan, sahabatnya itu pada absurd tapi itu yang adel suka dari mereka.

Tanpa memperdulikan seragamnya yang basah, adel terus berjalan dilorong koridor untuk segera mendudukan dirinya dikelas. Beberapa orang yang entah kelas berapa dan kelas mana menyapa adel yang hanya dibalas dengan anggukan kecil dan senyum tipis.

Sebenarnya adel tidak ingin seperti itu, tetapi si pujaan hatinya selalu saja menyuruh agar tidak terlalu cuek jika sudah berada di lingkungan sekolah, jadi mau tak mau adel harus menuruti perintah ibu negara kedua.

Sampai dikelasnya, adel segera memasukan semua barang barang yang tergelatak diatas meja kedalam tasnya, agar nanti ia bisa segera menemui kekasihnya. Tinggal 15 menit lagi sisa jam pelajaran ini berakhir. Padahal bisa aja ya sekarang kesana... aneh emang si adel adel ini

SIMULTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang